Firman Soebagyo Apresiasi Langkah Mentan Amran Percepat Penyaluran KUR Rp. 300 Triliun

Berita Golkar – Senayan mendukung kebijakan Pemerintah menggelontorkan dana Rp 300 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit ini menyasar para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor pertanian sebagai upaya mempercepat swasembada pangan.

Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo memuji lang¬kah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menginisiasi percepatan penyaluran KUR sebesar Rp 300 triliun dengan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Ini merupakan terobosan yang sangat baik.

Diharapkan, MoU ini benar-benar berjalan dengan baik di lapangan sehingga petani tak menemui kendala dalam mengakses KUR ini.

“Karena ini sudah ditandatangani, ya harus benar-benar direalisasikan. Ini juga mendukung gerakan swasembada pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” kata Firman kepada Rakyat Merdeka, Senin (6/1/2025).

Firman menilai, KUR ini sangat diperlukan untuk permodalan petani. Apalagi, bunga KUR ini sangat rendah, yakni 6 persen dan 3 persen untuk KUR pembelian alat mesin pertanian (alsintan).

Petani diharapkan memaksimalkan KUR Alsintan ini sehingga bisa mempercepat pengolahan lahan sampai pasca panen, sekaligus menekan loss hasil panen petani.

“Problem yang dihadapi petani itu kan biaya untuk mulai pengolahan lahan, pra tanam, sampai kepada pasca panen, itu sangat mahal. Kalau modernisasi alat pertanian itu kita lakukan dengan kredit bunga murah, bisa memicu munculnya petani-petani muda,” jelasnya.

Harus diakui, lanjut anggota Fraksi Partai Golkar ini, pemuda ogah terjun ke sektor pertanian karena dianggap dianggap kumuh dan tidak menguntungkan. Dengan akses alsintan yang lebih mudah, image petani kumuh bisa dibuang jauh.

Dia yakin, KUR alsintan dengan bunga murah 3 persen akan menjadi stimulan bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.

“Ke depan, tidak mungkin Pemerintah akan menyediakan APBN terus untuk memberikan program-program bantuan yang terkait dengan alat-alat pertanian. Alat-alat pertanian harus sudah mulai dikelola secara profesional,” katanya.

Firman mengatakan, KUR Alsintan ini menjadi salah satu terobosan penyediaan alsintan dengan cara cepat dan murah. Nantinya, dana APBN ini bisa lebih diarahkan untuk bimbingan teknis dan pendampingan agar manajemen pengelolaan alsintan di tingkat petani ini bisa dilakukan secara profesional.

“Bimbingan teknis ini diberikan dari sisi manajemennya, dari aspek teknisnya, teknis bertanam, kemudian menggu¬nakan teknologi modern dalam rangka mendukung swasembada pangan,” jelasnya.

Firman berharap, kemudahan akses membeli alsintan ini akan mendorong petani-petani muda untuk lebih berinovasi dan lebih dekat dengan teknologi. Ke depan, dengan makin majunya teknologi, pertanian tidak lagi dilakukan secara horizontal, tetapi dengan cara vertikal memanfaatkan ruang udara.

“Ada green house, ada macam-macam, nah ini semua teknologi. Dengan KUR yang Rp 300 triliun ini, saya rasa harus ada alokasi yang jelas untuk pertanian itu berapa yang akan dikucurkan,” tuturnya.

Terpisah, Mentan Andi Amran Sulaiman memastikan, Pemerintah melalui Himbara akan mengucurkan total Rp 300 triliun KUR bagi petani dan pelaku UMKM untuk tahun 2025. KUR tersebut sebagai upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan.

“Alhamdulillah, Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras) seluruh Indonesia mendukung. BRI, Bank Mandiri dan BNI juga ikut mengambil bagian dengan memberikan KUR total seluruh Indonesia Rp 300 triliun,” kata Amran. {}