Berita Golkar – Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan reses ke Pabrik Pupuk Kaltim di Bontang sebagai bagian dari agenda pengawasan sektor pertanian dan pupuk nasional. Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, menyampaikan usulan penting terkait pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari industri pupuk.
Ia menilai, alokasi dana CSR dapat diarahkan untuk pengadaan mobile unit tester lahan, sebuah inovasi yang diyakini mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk di tingkat petani.
Menurut Firman, teknologi mobile unit tester lahan bekerja dengan mengukur kebutuhan nutrisi tanah secara akurat. Hasil pengukuran ini memungkinkan petani untuk menentukan dosis pupuk yang tepat, baik jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian, biaya pembelian pupuk dapat ditekan, hasil panen meningkat, dan potensi pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk berlebihan dapat diminimalisasi.
“Alat tester lahan atau tanah akan membantu petani memastikan jenis dan dosis pupuk yang digunakan benar-benar sesuai kebutuhan tanaman. Efisiensi ini bukan hanya mengurangi pemborosan, tetapi juga meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Selain itu, lingkungan akan lebih terjaga karena penggunaan pupuk menjadi lebih terukur dan ramah lingkungan,” jelas Firman.
Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan. Selama ini, pemerintah telah meningkatkan ketersediaan pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk mendukung produktivitas petani. Sistem distribusi juga dibenahi dengan mengirimkan pupuk langsung dari PT Pupuk Indonesia ke kelompok tani atau pengecer, sehingga mengurangi hambatan birokrasi yang selama ini menjadi keluhan di lapangan.
Selain itu, sektor pupuk nasional mulai menerapkan teknologi industri 4.0 guna meningkatkan efisiensi operasional. Penerapan teknologi ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian target swasembada pangan nasional. Dalam konteks ini, Firman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memandang mobile unit tester lahan sebagai pelengkap yang bisa memperkuat langkah-langkah strategis tersebut.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pengadaan teknologi ini tetap memerlukan kajian mendalam terkait biaya dan manfaatnya. “Kita harus menghitung dengan cermat investasi yang dibutuhkan dan potensi keuntungan yang dihasilkan. Jika hasil kajian menunjukkan manfaat yang signifikan, maka implementasinya harus segera diprioritaskan,” tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Firman Soebagyo.
Firman optimistis, dengan pengelolaan pupuk yang lebih tepat sasaran, produktivitas pertanian Indonesia akan meningkat secara signifikan. “Dengan dosis dan jenis pupuk yang tepat, ketahanan pangan nasional akan lebih terjamin, dan target swasembada bisa dicapai lebih cepat,” pungkasnya.