Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo menegaskan dukungannya atas keinginan pemerintah mewujudkan swasembada pangan. Untuk itu, Firman menekankan pentingnya pemerintah menelurkan kebijakan yang progresif terhadap sektor pangan. Namun di satu sisi ia menilai ada inkonsistensi dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan.
“Dalam rangka menindaklanjuti semangat dari Bapak Presiden, di mana telah menerapkan satu kebijakan politik pembangunan sektor pertanian di Indonesia untuk menuju swasembada pangan. Ini harus menjadi salah satu komitmen kita bersama. Namun tentunya kami melihat ada hal-hal terkait inkonsistensi dari pemerintah,” tutur Firman Soebagyo dikutip redaksi Golkarpedia dari tayangan video yang dibagikan.
Inkonsistensi yang dimaksud Firman adalah kurangnya anggaran untuk menopang program swasembada pangan. Bahkan tokoh senior Partai Golkar ini melihat bahwa anggaran untuk sektor pertanian dari tahun ke tahun justru menurun.
“Bahwa anggaran untuk sektor pertanian masih jauh dari apa yang kita harapkan. Kalau kita lihat dari tahun ke tahun, ada penurunan-penurunan terhadap masalah kualitas dan anggarannya. Ini juga harus menjadi perhatian kita bersama,” tambah Firman.
Untuk itu, ia meminta kepada anggota Komisi IV DPR RI yang duduk di Banggar DPR berani memperjuangkan anggaran pertanian untuk mendukung swasembada pangan. “Saya juga mohon kepada teman-teman di Komisi IV yang di Badan Anggaran ini menjadi perhatian untuk mendukung swasembada pangan sebagai program prioritas pemerintah,” pungkasnya.
Diketahui, pada APBN 2025, total anggaran Kementan mencapai Rp29,37 triliun. Dari total alokasi anggaran tahun 2025 tersebut, sebesar Rp23,61 triliun diprioritaskan untuk mendukung program swasembada beras.
Selain itu, Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp413,67 miliar untuk mendukung Program Pangan Bergizi. Alokasi anggaran ini diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600 ribu ekor untuk kegiatan Pekarangan Pangan Bergizi di 2.500 desa.
Mentan Amran menargetkan anggaran itu mampu menghasilkan produksi beras sebesar 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772 ribu ton, kakao 641 ribu ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton. {redaksi}