Berita Golkar – DPR RI menginisiasi lahirnya unit-unit kebun bibit rakyat (KBR) di kawasan pegunungan. Inisiasi ini, sebagai upaya untuk mencegah kerusakan dan merehabilitasi hutan akibat pemanfataan kawasan hutan yang serampangan, oleh oknum masyarakat.
Berawal dari hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo menginisiasi pemanfaatan kawasan hutan. Dia menggandeng Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS HL) Pemali Jratus dengan program Kebun Bibit Rakyat.
“Program KBR ini untuk menanam tanaman yang ada nilai ekonomisnya, yaitu tanaman multi fungsi kayu-kayuan. Seperti yang telah berhasil dikembangkan Saman di Desa Sukobubuk, ada tanaman nangka, mangga, petai dan alpokat, dan bukan bergeser ke tanaman non hutan,” ujarnya usai sosialisasi dan Bimbingan Teknis Rehibilitasi Hutan Lindung di Hotel New Merdeka Pati Sabtu (3/8/2024) pagi.
Menurutnya, kerusakan kawasan hutan yang terjadi, karena masyarakat menanami dengan tanaman non kayu-kayuan, seperti tebu dan singkong. Di sisi lain, Kepala BPDAS Pemali Jratun, Rochimah Nugrahini mengatakan, hingga saat ini di wilayah kerjanya ada 19 unit kebun bibit rakyat (KBR), 16 unit di antaranya di Kabupaten Pati.
Mereka diharapkan dapat membantu penyediaan bibit tanaman buah maupun tanaman hutan bagi warga secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Jadi ini mulai tahap awal sedang proses dan tahun ini selesai, kemudian siap tanam dan mereka harus menanam.
“Untuk program KBR ini, tanamannya boleh ditanam di luar (pekarangan rumah masyarakat) maupun di dalam kawasan,” terangnya, Salah satu keberhasilan dari program KBR di Kabupaten Pati salah satunya di kawasan hutan Desa Sukobubuk, Kecamatan Margorejo.
BPSDA Pemali Jratus juga memberikan puluh ribu bibit tanaman buah-buahan kepada kelompok masyarakat penerima program kebun bibit rakyat (KBR) di Pati. {sumber}