Firman Soebagyo Kritik Klaim Zulhas Soal Udang Terpapar Radioaktif: Jangan Main Api, Ini Risiko Serius!

Berita GolkarAnggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, angkat bicara terkait temuan udang asal Indonesia yang ditolak Amerika Serikat karena terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Menurutnya, kontaminasi semacam ini berisiko besar bagi kesehatan manusia dan tidak bisa dianggap sepele.

“Kalau negara lain sudah menolak dan mengembalikan produk itu, artinya memang ada persoalan serius. Kok di Indonesia malah muncul klaim aman dikonsumsi? Saya ingin tanya, siapa yang sebenarnya bodoh kalau begitu,” tegas Firman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (02/10).

Dalam konteks tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini turut merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang sebelumnya menyebut udang terkontaminasi Cs-137 tetap aman dikonsumsi selama kadarnya rendah. Bagi Firman, pernyataan itu justru menyesatkan dan berbahaya.

“Tubuh udang yang sudah terkena radiasi tetap berbahaya. Itu bisa membawa bakteri jahat, bisa memicu penyakit bagi manusia. Radiasi itu sifatnya merusak, sekecil apa pun tetap punya risiko,” ujarnya.

Politisi senior Partai Golkar ini juga mengaitkan kasus tersebut dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat diwarnai insiden keracunan akibat kontaminasi bakteri.

“Coba lihat MBG. Karena kurang kontrol, muncul kasus keracunan. Jangan sampai kasus serupa terulang lewat produk perikanan. Apa pun bentuk kontaminasinya baik bakteri, virus, maupun radiasi, risikonya sama, mengancam kesehatan manusia,” tegas Firman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.

Ia pun memperingatkan pemerintah agar tidak gegabah. Menurutnya, jika terjadi masalah kesehatan massal akibat kebijakan yang salah, Presiden Prabowo Subianto akan ikut menanggung beban politiknya. “Saya ingatkan, jangan main api. Ini berisiko besar. Kasihan presidennya nanti yang harus menanggung akibatnya,” pungkas legislator asal Pati, Jawa Tengah ini.

Sebelumnya, Zulhas menyatakan udang yang ditolak AS sebenarnya masih aman dikonsumsi. Ia merujuk hasil uji Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menunjukkan kadar Cs-137 pada udang tersebut hanya 68 becquerel per kilogram, jauh di bawah ambang batas nasional 500 becquerel/kg dan standar AS yang mencapai 1.200 becquerel/kg.

Namun bagi Firman Soebagyo, standar bukan satu-satunya ukuran. “Sekalipun rendah, tetap saja ini zat radioaktif. Kalau bangsa lain menolak, Indonesia jangan sampai kompromi. Kesehatan rakyat jauh lebih penting daripada sekadar alasan angka-angka,” tegasnya.

Leave a Reply