Berita Golkar – Sebuah video viral, terkait seorang anak remaja dengan bertelanjang dada membawa setandan pisang diarak warga berkeliling kampung. Remaja itu diarak akibat ketahuan mencuri setandan pisang. Melalui narasi yang disampaikan di dalam video, anak tersebut dijelaskan merupakan anak yatim piatu. Ia terpaksa mencuri untuk menghidupi sang adik. Kejadian ini terjadi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.
Namun menurut Firman Soebagyo, anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah III yang meliputi Kabupaten Pati, Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Rembang, narasi yang beredar di media sosial keliru. Menurutnya, memang benar anak tersebut tidak memiliki orang tua, namun sang ayah masih ada, hanya tak pernah pulang meninggalkan keluarga. Kini anak ini dan sang adik tinggal bersama kakeknya.
“Fakta sesungguhnya yang terjadi anak ini memang berasal dari keluarga broken home, lebih tepatnya anak yatim karena bapaknya aktivis LSM masih hidup tetapi tidak peduli dengan keluarga, dan sudah lama meninggalkan rumah, sementara ibunya memang sudah meninggal dunia. Anak ini juga sudah 15 hari tidak sekolah. Berdasarkan pengakuan kepada perangkat desa yang bicara langsung dengan saya, anak ini mencuri untuk beli miras jenis ‘ciu’,” jelas Firman Soebagyo melalui keterangan tertulis kepada redaksi Golkarpedia pada Sabtu (22/02).
Firman mengungkapkan, tiap jam 2 pagi anak ini selalu keluar rumah. Berdasar penjelasan dari kakeknya, si anak keluar rumah dengan alasan bekerja di pasar. Namun ternyata, sang kakek baru mengetahui jika anak ini keluar rumah untuk mencuri pisang warga.
“Penjelasan kakeknya, anak ini setiap jam 2 malam, selalu keluar rumah dengan membawa krombong dan sepeda motornya. Kalau ditanya kakeknya jawabannya mau kerja di pasar.
Di satu sisi, ada pengakuan petani yang bernama Kamari, mengaku sudah kehilangan pisang yang siap dipanen kurang lebih 20 pohon dan hilang dicuri. Hanya tinggal menyisakan 3 pohon,” ungkap politisi senior Partai Golkar ini.
“Tak hanya itu, ada 4 desa sekitar di Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati ini juga mengeluh terkait pisang yang mau panen juga selalu hilang. Dengan ditangkapnya anak ini jadi pembenaran, semua pihak dari desa-desa yang juga kehilangan ikut terbawa emosi kemarahan,” tambah Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.
Tak hanya pada pihak keluarga, Firman juga menghubungi perangkat desa. Ia meyakinkan bahwa kondisi di tempat kejadian sudah terkendali berkat kerjasama seluruh pihak termasuk para perangkat desa yang mampu menenangkan warga dan melakukan mediasi.
“Dari perangkat desa yang saya hubungi, awalnya ada warga yang tidak terkendali dan kalau tidak dikendalikan anak ini mungkin sudah babak belur dipukul massa. Dengan besar hati korban Kamari dan perangkat desa, anak ini diminta dibawa ke kantor desa untuk dilakukan mediasi mengingat masih di bawah umur sambil menunggu kakek dan Kapolsek datang ke kantor desa,” sebut Firman.
Mediasi pun berbuah perdamaian, Firman yang juga Ketua Dewan Pembina SOKSI ini mengatakan saat ini sang anak ada dalam pembinaan Polsek Tlogowungu. Ia dikenakan sanksi wajib absen 2 kali satu minggu. Firman juga meminta maaf kepada masyarakat, atas kejadian ini. Ia berharap peristiwa ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak bahwa problem sosial yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama masih sangat banyak.
“Mohon maaf atas kejadian yang terjadi di kota kelahiran saya. Dan sebagai wakil rakyat saya langsung berkomunikasi intensif dengan semua pihak untuk memahami peristiwa ini. Peristiwa ini juga harus menjadi intropeksi semua pihak, bahwa pada kenyataannya problem sosial di masyarakat masih ada dan masih banyak dan cukup memprihatinkan,” tutup Firman Soebagyo.
Saat ini Kapolsek Tlogowungu mengangkat AAP sebagai anak asuh Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid. Mujahid juga membantu biaya pendidikan AAP agar tetap bisa bersekolah. AAP juga diberi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dengan ikut membantu menjaga kebersihan di Polsek Tlogowungu. Hal itu sekaligus dimanfaatkan Polsek Tlogowungu untuk memberikan bimbingan kepada AAP agar memiliki masa depan yang lebih baik.