Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji membuka Gebyar Sekolah Lansia Online ‘Pintar’ di 65 kelurahan Jakarta Timur, bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Timur, dan Universitas Respati Indonesia. Acara ini dihadiri oleh 1.625 mahasiswa lansia, dengan 250 orang hadir langsung di Kantor Wali Kota Jakarta Timur.
“Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pembelajaran hybrid agar mereka melek teknologi, aktif secara sosial, dan tetap produktif,” kata Wihaji melalui keterangannya, Jumat (14/2/2025), dikutip dari MetroTV News.
Wihaji mengatakan saat ini jumlah lansia di Indonesia sebanyak 11,7%. Artinya, dari jumlah penduduk 282 juta, terdapat sekitar 25 juta penduduk lansia. Menurut Wihaji, peningkatan jumlah lansia dapat memberikan keuntungan jika dikaitkan dengan bonus demografi.
“Ageing Population Indonesia dapat dideskripsikan suatu keadaan ketika proporsi dari penduduk yang berusia tua semakin banyak, namun masih produktif dan masih memberikan sumbangan bagi perekonomian negara,” ujarnya.
Wihaji juga mengatakan, lansia tidak luput dari gangguan kesehatan mental. Penyebabnya karena mereka seringkali merasakan kesendirian atau kekosongan, karena sudah tidak bersama anak-anak mereka.
“Untuk menghindari kesepian, sangat penting bagi lansia memiliki teman, terutama keluarga dan lingkungan agar lansia bisa mencurahkan pikirannya dan memiliki kegiatan yang bervariasi. Kita semua hidup hanya sekali, tetapi jangan menua tanpa arti,” katanya.
Sekolah Lansia Online Pintar atau Senior School Pintar (SSP) merupakan pembelajaran kepada lansia secara online/blanded learning yang dilakukan secara pentahelix antara perguruan tinggi, Suku Dinas (Sudin) Kesehatan, Sudin PPAPP, Sudin Sosial, Camat dan Lurah di bawah koordinasi Sudin Kominfotik.
Pengurus Sekolah Lansia Online Pintar juga melakukan screening kesehatan kepada setiap mahasiswa/i lansia. Mereka diberikan materi pembelajaran secara terstruksur, di antaranya terkait dimensi fisik, intelektual, psikologi, kognitif, sosial, kemasyarakatan, emosional dan vokasional. {}