Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto belum lama ini melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat ASEAN dan Boston Consulting Group (BCG). Pada pertemuan itu mereka membahas hasil Study on the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang dilaksanakan oleh BCG selaku konsultan.
Ia menjelaskan Study on the ASEAN DEFA merupakan dokumen awal untuk rekomendasi perundingan DEFA yang akan dimulai pada November mendatang. Hal tersebut Ia sampaikan melalui salah satu unggahan di akun Instagram pribadinya (@airlanggahartarto_official).
“Saya ditemani oleh Director Secretary General ASEAN Secretariat dan Director Market Integration ASEAN Secretariat di Kantor Menko Perekonomian memimpin Rapat Koordinasi terkait Digital Economy Framework bersama tim Boston Consulting Group (BCG),” kata Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga juga mengaku sempat memberikan beberapa masukan kepada sejumlah peserta rapat, seperti konektivitas pembangunan infrastruktur digital hingga pemetaan tujuan DEFA agar menjadi lebih jelas.
“Saya juga sampaikan beberapa masukan di antaranya, menekankan konektivitas yang mana infrastruktur digital perlu dibangun terus menerus agar dapat mengurangi digital gap yang ada. saya juga mendorong DEFA untuk menjadi praktikal dan perlu memetakan tujuan yang jelas serta posisi terkini dari masing-masing negara,” jelas Airlangga.
Kemudian ia juga meminta agar pelaksanaan ASEAN DEFA ini juga bisa mengikuti perkembangan teknologi setiap negara di kawasan. Menurutnya hal ini akan menguntungkan seluruh negara dan masyarakat ASEAN.
“Selain itu, DEFA juga harus memastikan untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi yang pesat demi kepentingan kemajuan digital economy di kawasan ASEAN yang menguntungkan semua negara dan masyarakat ASEAN,” ungkapnya. {sbr}