Galih Kartasasmita Nilai Pendidikan Vokasi Kunci Capai Target Pertumbuhan 8 Persen

Berita Golkar – Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar, Galih Dimuntur Kartasasmita, menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang sejalan dengan visi presiden dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Apalagi, Bappenas telah merumuskan berbagai strategi untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2029.

Salah satu pendekatan utama adalah mendorong sektor-sektor prioritas seperti industri pengolahan, pertahanan, dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah strategis. Selain itu, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.032 triliun pada periode 2025-2029 untuk mendukung pencapaian target tersebut.

“Saya apresiasi Bappenas yang sejalan dengan presiden bahwa ekonomi bisa mencapai 8%,” ujar Galih dalam rapat dengan Bappenas di Kompleks Parlemen, Kamis (13/3/2025), dikutip dari Alinea.

Galih menyoroti kunci utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menyarankan agar pendidikan vokasi lebih diarahkan pada pengembangan teknologi, mengingat kebutuhan industri di era digital.

Ia menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang berfokus pada teknologi sebagai kunci utama dalam mencapai target tersebut. Pasalnya, vokasi digital sebagai strategi meningkatkan kapasitas SDM yang siap beradaptasi dengan era disrupsi digital.

“Daripada program belajar 13 tahun, mungkin lebih baik bikin vokasi yang mengarah ke teknologi. Kuncinya ada di sumber daya manusia,” ucapnya.

Untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi, diperlukan kolaborasi yang erat antara Bappenas, kementerian terkait, dan lembaga lainnya. Galih berharap adanya penjelasan lebih detail mengenai peran masing-masing instansi dalam mendukung pendidikan vokasi berbasis teknologi.

Langkah ini diharapkan dapat menciptakan SDM yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global, sehingga mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.

Dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029, sesuai dengan visi pembangunan nasional. {}