Berita Golkar – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya peningkatan pembangunan desa wisata berkelanjutan. Hal ini dikatakan Sandiaga saat memberikan sambutan dalam acara Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Desa Wisata di provinsi kaltim beberapa waktu lalu, Inisiatif ini saat ini menjadi program prioritas Kemenparekraf, terutama untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa dan menggali potensi lokal yang berkualitas.
“Dalam kerjasama dengan Komisi X DPR RI, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan desa wisata. Melalui bimtek ini, kami berharap dapat memberikan wawasan dan pengetahuan, merangsang inovasi dan kolaborasi, serta siap bersaing untuk meningkatkan ekonomi Indonesia dari desa,” ujar Sandi.
Hariyanto, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, yakin bahwa kolaborasi antara eksekutif dan legislatif telah membentuk kemitraan strategis dalam pengembangan pariwisata, khususnya di Kalimantan Timur. Ia memberikan penghargaan atas kesuksesan ini kepada Hetifah Sjaifudian yang terus mendorong pariwisata di Bumi Etam.
Dia menjelaskan bahwa tata kelola jejaring desa wisata di Kalimantan Timur, berdasarkan data dan pemetaan melalui Jaringan Desa Wisata (Jadesta), telah menunjukkan komitmen dalam pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan. Program ini juga telah mengikuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan akan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2025-2045.
“Namun, pariwisata di Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar ke depannya, terutama dengan keberadaan IKN Nusantara. Oleh karena itu, kita harus mulai sekarang untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor ekonomi unggulan di Kalimantan Timur,” ungkap Hariyanto.
Dia yakin bahwa desa-desa di Kalimantan Timur memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata berkelanjutan, seperti yang terbukti dengan prestasi mereka di tingkat nasional.
Desa-desa yang telah sukses meliputi Desa Wisata Malahing yang masuk dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, dan sebelumnya Desa Wisata Pela yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Kartanegara dan masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022.
“Desa-desa wisata ini akan menjadi contoh setelah acara jejaring ini, untuk diterapkan di desa-desa wisata lainnya, selalu mempertimbangkan kekuatan kearifan lokal masing-masing,” terangnya.
Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI yang mewakili Kalimantan Timur, menegaskan komitmennya untuk pengembangan pariwisata di wilayah tersebut bersama Kemenparekraf, dan berharap agar hal itu dapat terus berlanjut. Ia menyoroti perlunya perbaikan, terutama dalam infrastruktur, setelah mengunjungi Desa Pela bersama Menteri Sandi dan mencatat kendala di jalan menuju kesana.
“Kemenparekraf mungkin perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan infrastruktur, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan,” saran Hetifah.
Dia menyoroti bahwa biaya berwisata di Kalimantan Timur cenderung lebih mahal karena sulitnya aksesibilitas. Menurutnya, peningkatan infrastruktur sangat penting untuk keberhasilan menarik wisatawan domestik dan mancanegara ke wilayah tersebut.
Sebagai satu-satunya perempuan di antara delapan anggota DPR RI yang mewakili Kalimantan Timur, Hetifah juga mendorong pendirian Politeknik Pariwisata di Kalimantan Timur untuk meningkatkan sumber daya manusia. Ia yakin pada potensi luar biasa pariwisata di wilayah tersebut, terutama dengan pembangunan IKN.
“Dengan pembangunan IKN, saya yakin pariwisata akan menjadi sektor prioritas yang mendapat perhatian kita. Itulah sebabnya, saya semakin bersemangat karena yang tertua ada di Kalimantan Timur. Yang terunik ada di Kalimantan Timur. Yang terlangka ada di Kalimantan Timur,” tutup Hetifah.
Wakil Ketua DPP Partai Golkar ini berharap agar pariwisata di Kalimantan Timur menjadi unggul dan berkelanjutan, sesuai dengan arah kebijakan pariwisata nasional. {sumber}