Gandeng KLHK, Budhy Setiawan Ajak Masyarakat Kurangi Polusi Udara di Bogor

Berita Golkar – Polusi udara yang terjadi di Jakarta masih menjadi perhatian khusus. Sebab, polusi udara tersebut akan berdampak ke wilayah-wilayah penyangga ibukota, salah satunya Kota Bogor, Jawa Barat.

Untuk itu, Anggota DPR RI dari fraksi Golkar, Budhy Setiawan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada masyarakat Kota Bogor di salah satu hotel, di Jalan Abdullah bin Nuh, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Seusai bimtek, Budhy Setiawan mengatakan, memang saat ini Jakarta sedang mengalami kondisi darurat polusi udara dan ini berpengaruh juga terhadap wilayah-wilayah penyangga ibu kota, satu diantaranya Kota Bogor.

“Berdasarkan data dari KLHK, penyumbang terbesar polusi udara adalah polusi dari kendaraan. Selama 5 tahun kebelakang ini pertumbuhan kendaraan roda dua dan empat cukup pesat, terlebih kendaraan roda dua,” kata Budhy kepada wartawan di lokasi, Senin (30/10).

Lanjut Budhy, sebagai upaya penekan terhadap polusi udara KLHK sudah mengusulkan agar nanti Kementerian Perhubungan bersama pihak Lalu lintas kepolisian untuk bisa melaksanakan tertib dalam uji emisi, baik roda empat maupun roda dua.

“Kalo terkait pengaturan tentang perbatasan terhadap roda dua masuk ke Jakarta masih wacana. Kita serahkan ke pihak pemda DKI Jakarta, tetapi saat ini akan dilakukan dengan ketat adalah kendaraan-kendaraan yang masuk ke Jakarta harus lolos uji emisi,” jelasnya.

“Nah uji emisi ini memang akan kita permudah pelaksanaannya, nanti akan ada tempat-tempat dimana dengan mudah kendaraan-kendaraan untuk melakukan uji emisi tersebut. Sepanjang kendaraan tersebut dirawat dengan baik pasti akan lolos uji emisi,” sambung dia.

Anggota DPR RI dari Dapil Jabar III (Kota Bogor-Cianjur) ini mengajak kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam mengurangi polusi udara, salah satunya dengan cara tidak melakukan pembakaran sampah secara terbuka.

“Sampah-sampah itu harus dikelola dengan cara dikumpulkan yang kemudian disetorkan ke tempat-tempat pengolahan sampah. Jadi jangan di bakar, dan kita lihat di wilayah penyangga ibukota masih sering dilakukan pembakaran sampah dan hal inilah yang menyebabkan polusi udara terjadi,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Ia juga meminta kepada masyarakat ikut aktif melakukan kegiatan penanaman bersama dirinya dan juga pihak terkait yang bisa diajak kerja sama.

“Saya memiliki akses yaitu Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS). Nanti kita ajak masyarakat untuk sama-sama menanam pohon, dan bibitnya sudah ada di BPDAS,” katanya.

Dia menerangkan, menanam pohon itu merupakan cara yang efektif untuk mengurangi polusi udara. Sebab, pohon merupakan tumbuhan yang mampu menyerap polusi udara.

“Jadi bukan hanya uji emisi dan pembakaran sampah secara terbuka. Tetapi kita mengajak masyarakat untuk sama-sama menanam pohon. Untuk waktunya, kita akan agendakan dalam waktu dekat ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Program Evaluasi Hukum dan Kerjasama Teknis Dirjen KLHK, Ardi Risman menghimbau masyarakat untuk bergerak aktif melakukan penghijauan menanam pohon, misal di sekitar rumah atau pemukiman sehingga dapat mengurangi pencemaran udara atau polusi di wilayah perkotaan.

Sedangkan di wilayah penyangga kehutanan atau dekat pemukiman perkotaan untuk melakukan hal serupa, supaya bisa mengantisipasi terjadinya banjir maupun longsor.

“Sejauh ini belum ada laporan untuk di Kota Bogor terkait pencemaran lingkungan, kebanyakan laporan seperti itu di wilayah Kabupaten Bogor yang masuk dalam kawasan industri dan penambangan-penambangan pasir,” katanya. {sumber}