Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memastikan rencana pembangunan pusat kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) di Papua bisa terwujud melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi global.
Rencananya Pusat AI ini akan dinamai AI Excellence Center dan dibangun di Ibu kota Provinsi Papua yaitu Jayapura. Rupanya wacana pembangunan pusat kecerdasan buatan ini adalah tindak lanjut pertemuan Meutya Hafid dengan CEO NVIDIA Jansen Huang pada akhir 2024 lalu.
“Jadi untuk di Papua, kita juga bekerja sama. Kemungkinan besar nanti NVIDIA juga ikut masuk. Ada keterlambatan waktu kita akui. Tapi ini masih on track,” kata Meutya.
Sepulangnya dari menghadiri Artificial Intelligence Action Summit (AIAS) Paris, Meutya langsung memenuhi berbagai jadwalnya. Salah satunya hadir di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (13/2/2025 lalu, dikutip dari RMOLJateng.
Yang dimaksud oleh Menteri Komdigi sebagai pusat AI adalah keberadaan fasilitas mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mencetak talenta digital seperti pelatihan-pelatihan untuk mengasah keterampilan dan kecakapan digital.
Dari pemberitaan nasional, diketahui bahwa dalam acara Indonesia AI Day yang dilangsungkan pada Kamis (14/11/2024) lalu, NVIDIA akan masuk melalui kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi Indosat berkomitmen membangun pusat pengembangan AI di Pulau Jawa, dan Papua.
Saat itu, Menkomdigi yang bertemu dengan CEO NVDIA Jensen Huang menyatakan bahwa kemitraan Indonesia dengan pemain industri AI global seperti NVDIA juga dapat membantu mempercepat pelaksanaan transformasi digital di Indonesia.
Sebagai latar belakang, NVIDIA adalah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang saham-sahamnya di NYSE (New York Stock Exchange) memiliki persentase keuntungan sebesar angka tiga digit dalam beberapa tahun terakhir.
“Mudah-mudahan dalam sebulan, dua bulan ke depan untuk AI Excellence Center ini (bisa terealisasi),” kata Meutya. Tidak diketahui apakah realisasi itu adalah dalam bentuk fisik sudah jadi atau untuk pelengkapan administrasi lain dalam perencanaan pembangunan Pusat AI.
Yang sudah diketahui bahwa pada tahun 2024, Kementerian yang dulu bernama Kementerian Informatika dan Komunikasi telah membuat 4 lokasi Pusat Data Nasional (PDN). Pada rencana tersebut disebutkan PDN akan dibangun di Kota Batam, Cikarang, IKN, dan Labuan Bajo.
Namun, dengan kondisi refocusing anggaran atau efisiensi APBN dan sejenisnya, tidak diketahui apakah rencana pembangunan 4 PDN tersebut dapat direalisasikan. {}