DPD 1  

Gde Sumarjaya Linggih Tantang Kader Potensial Partai Golkar Bali Rebut Kursi Legislatif dan Eksekutif

Berita Golkar – Mendongkrak jumlah kursi legislatif dan eksekutif menjadi target utama Ketua DPD Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih. Merealisasikan itu, dia menantang kader potensial untuk bertarung menjadi calon legislatif dan eksekutif.

“Kita terbuka, siapa punya popularitas dan elektabilitas agar dicalonkan. Jangan takut bersaing, dan jangan baperan (sentimentil) dalam pencalegan,” ujar Demer, sapaan akrabnya, di hadapan kader yang duduk lesehan di lantai wantilan usai upacara mecaru dan syukuran di DPD Partai Golkar Bali, Minggu (10/8/2025), dikutip dari PosMerdeka.

Menurutnya, dalam kancah politik, Golkar harus mampu mengerek perolehan kursi. Karena itu dia mengajak kader siap bersaing agar partai mendapat porsi kekuasaan lebih banyak. Selain di DPR dan DPRD, dia juga menekankan signifikansi kenaikan kursi eksekutif di beberapa kabupaten.

“Ini ada Gek Rani (I Gusti Agung Mas Seri Lestari) datang kembali (dari Perindo). Ada Ardaba Kory juga. Ini membuktikan kualitas perempuan bersaing dengan laki-laki,” ungkapnya.

Membahas konstelasi politik Bali, Demer menilai tim pemenangan di partai “sebelah” menang di jaringan saja, dan “tidak hebat-hebat amat”. Hanya, dia mengakui jaringan di Golkar tidak sekuat jaringan partai sebelah. Karena itu, sebagai anggota DPR RI, dia berjanji akan membuka akses dan mempermudah jaringan kader di kabupaten/kota. Hal itu untuk agenda maju bersama agar Beringin lebih besar, dan enak berteduh tanpa kepanasan di bawahnya.

“Kita jangan kayak dinosaurus, dulu pernah besar tapi sekarang tidak ada. Adaptasi perubahan yang terjadi. Mohon maaf pengurus lama tidak semua tertampung, tapi bisa tetap bekerja sama untuk menjadi pengurus di kabupaten/kota,” lugasnya.

Terkait pengurus baru DPD Golkar Bali, yang ditenggat selesai pada 13 Agustus nanti, Demer mengaku sudah selesai dan dikirim ke DPP. Personel yang diajak juga sudah dihubungi untuk dimintai kesediaan, dengan total sebanyak 91 orang untuk mengisi struktur yang ada. Dia berharap tidak ada koreksi lagi dari DPP, sehingga “kabinetnya” itu bisa dapat segera bekerja. Hanya, untuk pelantikan, masih menunggu jadwal dari Ketua Umum Bahlil Lahadalia.

“40% pengurus lama, 32% perempuan, dan 34% dari kalangan Milenial dan Gen Z. Ini bagian dari upaya kita mengikuti perkembangan zaman, supaya Golkar tidak disebut partai anak lingsir (orang tua),” kelakarnya.

Ditemui usai pengarahan tak resmi itu, Demer menyebut upacara mecaru sebagai upaya pembersihan niskala untuk keseimbangan alam manusia dan dunia lain. Dengan upacara itu, bhuta kala diberi sesajen agar tidak mengganggu kerja partai. “Supaya kami bisa fokus menjalankan kerja dan berjalan dalam usaha mengemban tugas sebagai Ketua Golkar supaya lebih baik,” jelas politisi asal Buleleng itu.

Kepada pengurus baru, dia memperingatkan agar jangan ada yang “mendayung ke belakang”, karena sudah komitmen sama-sama maju mendukung kepemimpinannya. Banyak anak muda disediakan posisi strategis di struktural, terutama yang berkaitan dengan penggunaan teknologi dan pariwisata.

“Tapi di OKK dan posisi kunci harus yang ngerti organisasi dan karya kekaryaan. Ada tamatan UK (Inggris), Australia dan sejumlah doktor bergabung. Bahkan ada yang tamatan IT luar negeri,” bebernya sembari menyebut I Dewa Gede Mahayana Putra Nida (Wiwin) dipercaya sebagai Sekretaris DPD Golkar Bali.

Disentil kenapa tokoh senior seperti Sugawa Korry dan Wayan Subawa tidak terlihat hadir dalam mecaru, Demer tersenyum simpul sebelum menjawab.

Ya memang tidak semua diundang, ini mecaru biasa, acara tidak resmi. Tadi saya bicara berdiri, yang lain duduk di bawah. Yang hadir hanya calon pengurus DPD, anggota fraksi dan KSB kabupaten/kota,” paparnya menandaskan. {}