Berita Golkar – Koordinator Golkar Garis Keras, Khalid Zabidi, menyatakan mendukung usulan pembentukan koalisi permanen yang disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dalam acara Doa Bersama HUT ke-61 Partai Golkar pada 5 Desember 2025.
Menurutnya, gagasan tersebut merupakan peluang besar untuk memperkuat stabilitas politik nasional, namun Khalid memberikan catatan, gagasan itu hanya akan bernilai jika dibangun dengan pondasi yang benar dan tidak boleh berhenti hanya pada frasa manuver kekuasaan sesaat saja. .
“Kami mendukung penuh usulan koalisi permanen, tetapi hanya bila koalisi itu berdiri di atas komitmen ideologis, keberpihakan pada konstituen, dan program nyata untuk rakyat. Partai Golkar tidak boleh terjebak pada transaksi elite yang mengabaikan basis akar rumput,” tegas Khalid.
Ia menilai bahwa sebelum koalisi permanen benar-benar diwujudkan, harus ada kesepakatan transparan mengenai agenda prioritas bersama. Di mata Khalid, program prioritas itu harus mencakup pemerataan ekonomi, perlindungan sosial, dan keadilan bagi rakyat kecil.
“Partai Golkar memiliki sejarah panjang sebagai partai rakyat. Identitas ini tidak boleh luntur hanya karena ambisi jangka pendek. Koalisi harus memastikan rakyat tetap berada di pusat kebijakan,” ujarnya.
Khalid juga menyinggung peluang kerjasama strategis antara Partai Golkar dan Partai Gerindra. Ia menyebut bahwa jika kedua partai sepenuhnya bersatu dalam semangat memperkuat pemerintahan serta memperluas kesejahteraan masyarakat, Golkar Garis Keras siap berada di barisan pendukung.
“Jika Gerindra dan Partai Golkar benar-benar berjalan dalam visi yang sama, saling menguatkan pemerintahan dan memajukan kesejahteraan rakyat, maka kami akan berdiri di belakang keputusan itu,” katanya.
Menurutnya, stabilitas pemerintahan menjadi kunci agar berbagai program pro rakyat dari pemerintah dapat berjalan tanpa hambatan politik. Khalid menyebut beberapa program strategis seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, Kampung Nelayan, Sekolah Unggulan, Sekolah Terintegrasi, hingga Sekolah Rakyat harus dijalankan secara konsisten tanpa tarik-menarik kepentingan koalisi yang berubah-ubah.
Ia menekankan bahwa koalisi permanen antara Partai Golkar dan Gerindra dapat menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan kebijakan nasional, termasuk target besar pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif hingga 8% pada tahun 2029.
“Koalisi permanen yang berbagi visi dan tanggung jawab memungkinkan kesinambungan pembangunan. Tanpa stabilitas, kebijakan mudah terhenti oleh intrik politik jangka pendek,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Khalid Zabidi menegaskan kembali bahwa koalisi permanen seharusnya dipahami sebagai tanggung jawab moral kepada rakyat, bukan sekadar kalkulasi politik elite.
“Bila Gerindra dan Partai Golkar siap menunjukkan komitmen nyata, bukan hanya janji, maka koalisi permanen layak kita sambut. Ini bukan soal kekuasaan, tetapi soal memastikan pemerataan, pembangunan, dan keadilan sosial berjalan untuk Indonesia yang maju, adil, makmur, dan sejahtera,” pungkasnya.













