Berita Golkar – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mendorong kebijakan relaksasi visa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri. Ia menilai kebijakan visa yang lebih fleksibel menjadi kunci pemulihan sektor pariwisata usai pandemi Covid-19.
“Pada 2019, kebijakan bebas visa mampu mendongkrak kunjungan hingga 2,86 juta wisatawan. Namun, setelah pandemi, aturan visa yang lebih ketat justru menjadi hambatan,” ujar Ansar di Tanjungpinang, Minggu (19/1/2025), dikutip dari Go Kepri.
Ansar mengusulkan penyesuaian kebijakan Visa on Arrival (VoA) dengan masa berlaku lebih pendek dan biaya lebih kompetitif untuk menarik wisatawan lintas batas, terutama dari Singapura dan Malaysia.
Ia juga menekankan pentingnya kebijakan ini untuk meningkatkan daya saing Kepri sebagai destinasi wisata dan investasi.
“Kepri memiliki posisi strategis di Selat Malaka, salah satu jalur laut tersibuk di dunia. Dengan keunggulan ini, Kepri berpotensi menjadi destinasi wisata terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta,” jelas Ansar.
Kebijakan visa tujuh hari yang diberlakukan di Kepri sejak akhir 2024 dengan tarif Rp250 ribu menjadi contoh sukses relaksasi visa. Dalam beberapa hari, kebijakan ini berhasil mendatangkan 5.800 wisatawan asing.
“Selain VoA 30 hari, wisatawan kini memiliki opsi visa tujuh hari dengan biaya lebih terjangkau. Ini membuat pariwisata Kepri semakin kompetitif,” tambahnya.
Ansar optimistis bahwa kebijakan visa yang lebih adaptif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kepulauan Riau. {}