Gubernur Ansar Ahmad Minta Devisa Hasil Bijih Bauksit Turut Dibagikan Ke Kepri

Berita Golkar – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad beri pujian kepada desk PDN di bawah koordinasi Menko Polkam. Ansar Ahmad menyampaikan petugas sudah bekerja keras hingga menindak lanjuti persoalan sisa stockpile bijih bauksit. “Stockpile ini sudah terbengkalai selama belasan tahun lama,” kata dia.

Gubernur Kepri meminta kepada Pemerintah Pusat, agar devisa negara yang dihasilkan dari kegiatan ini bisa berbagi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat fiskal di Kepri. “Langkah ini merupakan wujud meningkatkan rasa memiliki bagi warga Kepri,” katanya, dikutip dari TribunBatam.

Ia menyampaikan jika Provinsi Kepri ini memiliki beberapa sumber tambang, misalnya pasir silika, timah, geranit dan bauksit. Dari surat yang dilayangkan oleh Pemprov Kepri ke Pemerintah Pusat sejak, 2017, 2018, 2019 dan 2022 mendapat respons positif dari Pemerintah Pusat. Pemprov Kepri melaporkan ada 82 titik yang akan dihitung kembali.

“Kami berterima kasih kepada Kemenkopolkam, Jaksa Agung, Kementerian Keuangan dan ESDM Mudah-mudahan kolaborasi kita ini bisa memberikan kontribusi bagi pendapatan Negara,” sebutnya.

Ucapan itu disampaikan Ansar Ahmad setelah 4,25 juta metrik ton sisa stockpile bijih bauksit di seluruh Kepulauan Riau (Kepri) sah masuk kekayaan negara Indonesia.

Hal ini ditandai dengan peluncuran sisa stockpile bijih bauksit di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (28/7/2025) kemarin.

Wakil Menteri Koordinator (Wamenko) Polkam Lodewijk Freidrich Paulus hadir dalam acara tersebut. Aset ini berpotensi penerimaan devisa negara sekira Rp 1,4 triliun. “Saya beri apresiasi atas kolaborasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan,” sebut Lodewijk.

Aset negara ini sebelumnya terbengkalai sejak tahun 2014 lalu. Sekarang bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan negara. “Saya yakin stockpile bauksit ini masih memiliki kandungan mineral yang berkualitas untuk diolah lebih lanjut melalui smelter,” lanjutnya.

Khusus di Kepulauan Riau, terdapat 14 titik stockpile bijih bauksit yang dieksekusi. Lokasinya berada di blok 1 berada di Pulau Kentar seberat 300.000 metrik ton.

Blok 2 di Pulau Kentar 100.000 metrik ton, Wacopek Bintan 1 juta metrik ton, Tembeling 200.000 metrik ton, Pulau Kelong 1 juta metrik ton, dan Pulau Angkut 200.000 metrik ton. Pulau Malin 450.000 metrik ton, Pulau Dendang 150.000 metrik ton, Pulau Tanjung Moco 100.000 metrik ton.

Senggarang Besar, 200.000 metrik ton, Sei Timun 100.000 metrik ton, Sei Carang 50.000 metrik ton, Dompak Laut 100.000 metrik ton, dan Tanjung Lanjut 300.000 metrik ton.

Apabila ini semua berhasil maka, Kepri bisa menjadi pilot projek soal penanganan kasus ini, jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Apalagi berdasarkan hukum kasus korupsi pertambangan, stockpile bijih bauksit ini sudah memiliki hukum tetap. {}