Gubernur Babel, Hidayat Arsani Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan dan Gratiskan Bea Balik Nama

Berita Golkar – Ada kabar baik bagi kamu yang memiliki kendaraan yang pajaknya mati selama bertahun-tahun. Pasalnya, saat ini Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sedang menggelar pemutihan pajak kendaraan bermotor.

Pemutihan pajak ini mulai berlaku lada 1 Mei hingga 31 Juli 2025. Dalam program tersebut untuk pemutihan mulai dari bebas pokok pajak kendaraan bermotor tahun sebelumnya, bebas denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), bebas pajak progresif, bebas balik nama second (BBNKB) II, dan bebas bea balik nama mutasi dari luar Provinsi.

“Selama tiga bulan ini menetapkan semua kendaraan bermotor dan roda empat bebas pajak, pembayaran diputihkan cukup bayar satu kali saja, bea balik nama bebas,” ujar Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, Rabu (30/4/2025), dikutip dari BangkaPos.

Diterapkannya program pemutihan pajak diungkapkan Hidayat Arsani, mengingat kondisi perekonomian masyarakat saat ini sedang mengalami penurunan.

“Saya tahu, bahwa setiap keluarga sedang berjuang. Harga kebutuhan meningkat, roda ekonomi masih mencari keseimbangan, dan tak sedikit yang tertinggal dalam kewajiban pajaknya. Maka, kami hadir bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata,” tuturnya.

Hidayat Arsani mengatakan program pemutihan pajak kendaraan, sebagai bentuk nyata dari empat dan keberpihakan pemerintah untuk masyarakat.

“Denda-denda yang menumpuk akan kami hapuskan, kami buka kembali jalan bagi masyarakat untuk tertib tanpa harus terbebani. Ini bukan sekadar menghapus denda, ini adalah mengembalikan kepercayaan dan memberi ruang bernapas bagi rakyat yang ingin taat, tapi sempat terhambat,” bebernya.

Sementara itu Hidayat Arsani juga mengajak masyarakat, untuk memaksimalkan momentum program pemutihan pajak kendaraan.

“Gunakan kesempatan ini mari bangkit bersama, Bangka Belitung butuh kita semua Ayo semua warga jangan ragu ragu lagi, ramai-ramai ke samsat bayar pajak kita,” ungkapnya.

Pemulihan Ekonomi

Pemerintah Provinsi Bangka Belitung terus berupaya mendorong pemulihan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, yang dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan tren penurunan signifikan.

Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana pun melakukan pertemuan strategis dengan Moch. Turino Junaedy, Wakil Ketua Umum Bidang Perizinan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI), di Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jakarta Timur, Selasa (29/4/2025) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Wagub Hellyana menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bersama sektor swasta, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan.

Ia menekankan pentingnya masukan dari REI terkait peningkatan iklim investasi di Bangka Belitung, termasuk melalui misi perdagangan, hilirisasi komoditas unggulan, serta optimalisasi potensi daerah seperti sektor pariwisata, perikanan, dan perkebunan.

“Kami butuh mitra strategis yang mampu melihat potensi besar Bangka Belitung, bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Hellyana, dalam rilis yang diterima Bangkapos.com, Rabu (30/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Hellyana, mengapresiasi tawaran dari REI untuk membawa misi dagang ke Bangka Belitung. Ia menilai langkah ini sejalan dengan visi dan misi kepemimpinannya dalam membangkitkan perekonomian daerah.

Menurutnya, upaya ini bukan hanya simbolik, tetapi merupakan langkah awal untuk menunjukkan keseriusan menghadirkan solusi nyata terhadap perlambatan ekonomi yang sedang dihadapi Babel.

“Pertumbuhan ekonomi kita sempat menyentuh angka 0,77 persen, mengalami penurunan hingga 82,42 persen dibanding tahun 2023. Ini tentu memprihatinkan, namun kita tidak boleh patah semangat untuk terus mencari jalan keluar,” katanya.

Ia menekankan meskipun situasi sulit, semangat optimisme harus tetap dijaga, terutama karena Bangka Belitung memiliki kekayaan alam yang luar biasa sebagai modal pembangunan ke depan.

Wagub Hellyana juga menyampaikan harapannya agar misi dagang ini dapat dikaitkan langsung dengan program hilirisasi nasional.

Ia menyebutkan bahwa potensi seperti timah, mineral ikutan, dan tambang-tambang lainnya di Bangka Belitung harus segera diolah secara maksimal di dalam negeri.

“Hari ini, kita bicara bukan lagi soal bahan mentah, tapi tentang bagaimana kita bisa menyelamatkan dan mengangkat kembali ekonomi Babel melalui hilirisasi dan kolaborasi strategis,” ungkapnya.

Hellyana menegaskan sektor ekonomi menjadi prioritas utama dalam visi dan misi kepemimpinan sejak awal dilantik bersama Gubernur.

Menurutnya, arah pembangunan daerah harus selaras dengan kebijakan nasional, terutama dalam mendorong hilirisasi sektor unggulan seperti pertambangan, pertanian, perikanan, dan perkebunan.

“Kami ingin Bangka Belitung tidak hanya dikenal sebagai penghasil bahan mentah, tapi juga menjadi wilayah yang mampu mengolah dan memberi nilai tambah pada sumber daya lokal,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang ramah, transparan, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Moch. Turino Junaedy menyampaikan paparan terkait strategi peningkatan transaksi ekonomi dan investasi di daerah, khususnya di Bangka Belitung. Ia menekankan, pentingnya sinergi antara pengusaha dan pemerintah daerah.

“Kami ini ikut asosiasi pengusaha agar bisa menjembatani kepentingan pelaku usaha dengan regulasi yang berlaku. Ini juga bagian dari ikhtiar mendorong pertumbuhan ekonomi daerah seperti Bangka Belitung,” ujar Junaedy.

Dalam kesempatan tersebut, Junaedy  hadir bukan hanya sebagai pribadi, melainkan juga sebagai representasi dari berbagai organisasi strategis.

Ia menuturkan keaktifannya dalam berbagai asosiasi bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata kontribusinya dalam mendorong kemudahan investasi, khususnya bagi daerah kepulauan yang memiliki potensi besar seperti Bangka Belitung.

Sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Regulasi, Investasi, dan Perizinan di Real Estate Indonesia (REI), Junaedy kerap terlibat dalam upaya mendorong investasi properti yang berkelanjutan.

Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Pengusaha (FORKAS), yang menjadi wadah aspirasi lintas sektor usaha.

“Kami melihat Bangka Belitung punya peluang besar, khususnya di sektor properti, pariwisata, dan pertanian yang butuh dukungan perizinan dan regulasi yang tepat,” ucapnya.

Selain itu, Junaedy  juga merupakan Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Wakil Ketua Bidang Investasi dan Perizinan KADIN Jawa Timur, serta Ketua Dewan Pakar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim.

Meski berbasis di Jawa Timur, ia menyebut bahwa pengalaman dan jejaring yang dimilikinya siap disinergikan untuk mendukung percepatan investasi di provinsi-provinsi potensial seperti Kepulauan Bangka Belitung. {}