Berita Golkar – Peluang bisnis pertambangan di Kalimantan Timur (Kaltim) sangat besar, terutama di sektor batu bara. Meskipun begitu, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud berkomitmen untuk tidak akan berkecimpung di dunia usaha pertambangan batu bara itu, meskipun dirinya senang menggeluti dunia usaha.
Rudy menerangkan, sejak lama dia menyukai dunia usaha, sehingga mendorongnya untuk menempuh pendidikan tinggi di keilmuan ekonomi dan bisnis.
Pria kelahiran 1981 itu memulai pendidikan S1 Ilmu Ekonomi di Universitas Mulawarman Samarinda pada 1999. Kemudian Rudy melanjutkan pendidikan S2 di kampus yang sama pada 2017-2020. Hingga akhirnya meraih gelar doktor ilmu ekonomi pada tahun 2025 ini.
“Kemudian saya juga cukup lama di Komisi VII DPR RI (priode 2019-2024),” kata Rudy, dalam kegiatan di Pendopo Odah Etam Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu (12/4/2025), dikutip dari NiagaAsia.
Selama di Komisi VII DPR RI, Rudy fokus pada mengembangkan dunia industri, UMKM, Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.
Berbekal ilmu dan pengalaman yang ada, Rudy tertarik untuk mengembangkan beberapa bisnis usaha di Kaltim. Beberapa usaha yang pernah Rudy geluti yakni usaha perkapalan dan lainnya.
Meskipun tertarik di bidang bisnis, namun salah satu usaha yang membuat Rudy tidak tertarik untuk digeluti hingga saat ini adalah bisnis pertambangan batu bara.
“S1 saya ilmu ekonomi fokusnya sumberdaya alam (SDA). Saya mengetahui banyak mudharat (kerugiannya) dibandingkan manfaat. Makanya sampai hari ini saya tidak mau bisnis batu bara,” jelas Rudy.
Menurutnya, bisnis batu bara ini berapapun hasilnya, tidak akan mampu membiayai dan menutupi kerusakan lingkungan hidup yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan itu.
“Saya konsisten untuk tidak melakukan kegiatan pertambangan. Walaupun segala-galanya kami bisa melakukan itu. Bahan bakar punya, kapal punya, tapi saya tidak akan melaksanakan kegiatan pertambangan ini,” demikian Rudy Mas’ud. {}