Berita Golkar – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) berencana membangun flyover atau jalan layang di Jalan Simpang Kota Piring, Kilometer 8, Tanjungpinang pada tahun 2026 mendatang.
Proyek strategis ini digadang-gadang menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di kawasan padat lalu lintas tersebut.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan proyek ini telah masuk dalam perencanaan tahun 2025 melalui pembuatan Detail Engineering Design (DED) yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepri dengan anggaran sebesar Rp1 miliar.
“Pembangunan fisik akan dimulai 2026, dengan estimasi anggaran sekitar Rp120 miliar dari APBD Provinsi Kepri,” katanya di Tanjungpinang, Selasa (8/4/2025), dikutip dari MediaNesia.
Menurutnya, keberadaan flyover sangat mendesak untuk memperlancar arus kendaraan di kawasan tersebut, terutama saat jam-jam sibuk. Selain mempercepat mobilitas, jalan layang ini juga diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk meningkatkan infrastruktur dan kenyamanan warga,” ujarnya.
Gubernur Ansar menyebutkan bahwa pembangunan flyover Simpang Kota Piring akan melibatkan kerja sama antara Pemprov Kepri dan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Pemprov akan membiayai pembangunan fisik, sementara Pemkot bertanggung jawab atas pembebasan lahan.
“Kolaborasi ini penting agar proses pembangunan berjalan lancar dan cepat,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPRP Kepri, Rodi Yantari, menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melelang DED proyek flyover tersebut. Setelah DED selesai nantinya, barulah dapat dipastikan estimasi teknis dan anggarannya secara menyeluruh.
“Wali Kota Tanjungpinang juga sudah meminta agar pembebasan lahan di sisi kanan dan kiri jalan segera disiapkan. Ini penting untuk pelebaran jalur,” jelas Rodi.
Ia menambahkan, akan disiapkan jalur alternatif selama proses pembangunan berlangsung agar tidak mengganggu mobilitas warga.
Rodi juga menyebut, desain flyover Simpang Kota Piring akan berbeda dari flyover Simpang Ramayana yang hanya satu jalur. “Nantinya flyover ini akan memiliki dua jalur, sehingga lebih optimal mengurai kemacetan,” tutupnya. {}