Berita Golkar – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan realisasi pendapatan daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp3,959 triliun atau 92,62% dari target Rp4,275 triliun.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, realisasi tersebut mencerminkan efektivitas pengelolaan anggaran yang didukung sinergi antara eksekutif dan legislatif.
“Realisasi APBD Kepri menunjukkan kinerja yang baik dengan capaian pendapatan daerah sebesar 92,62%,” tegas Ansar dalam keterangan resmi di Tanjungpinang, Jumat (11/4/2025), dikutip dari SerantauMedia.
Ansar memerinci realisasi pendapatan daerah pada 2024, meliputi pendapatan asli daerah (PAD) terealisasi Rp1,981 triliun lebih atau 98,08 persen dari target Rp2,020 triliun.
Kemudian, dana perimbangan terealisasi Rp1,976 triliun lebih atau 87,84 persen dari target Rp2,250 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah terealisasi Rp1,3 miliar lebih atau 31,78 persen dari target Rp4,092 miliar.
Sementara, dari sisi realisasi belanja daerah Rp 4,071 triliun lebih atau 92,24 persen dari total anggaran Rp4,414 triliun lebih, dengan rincian belanja operasi terealisasi Rp2,987 triliun atau 92,69 persen dari target Rp3,222 triliun.
Kemudian, belanja modal terealisasi Rp307,344 miliar lebih atau 89,09 persen dari target Rp344,997 miliar.
Lalu, belanja tidak terduga terealisasi Rp2,065 miliar lebih atau 43,27 persen dari target Rp 4,773 miliar lebih, dan belanja transfer terealisasi Rp775,144 miliar atau 92,10 persen dari target Rp 841,617 miliar.
Sedangkan dalam hal pembiayaan daerah, kata Ansar, penerimaan pembiayaan Rp139,369 miliar lebih atau 100,15 persen dari target. Sementara pengeluaran pembiayaan Rp91,945 miliar lebih atau 99,88 persen dari target.
“Dengan demikian, sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan mencapai Rp27,324 miliar,” ucap Gubernur Ansar.
Selain itu, Gubernur Ansar juga mengungkapkan bahwa dari 368 indikator kinerja program pembangunan dan program rutin yang ditargetkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024, sebanyak 327 indikator mencapai status sangat tinggi, 26 indikator tinggi, 6 indikator sedang, 2 indikator rendah, dan 7 indikator Sangat rendah.
“Capaian positif ini merupakan hasil sinergi antara eksekutif dan legislatif, serta kerja keras seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kepri,” ucapnya.
Terkait penyelenggaraan tugas pembantuan 2024, Kepri mendapatkan Rp20,202 miliar yang dialokasikan untuk sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, pertanian, pemuda dan olahraga, kelautan dan perikanan, pariwisata, serta perindustrian dan perdagangan.
Realisasi anggaran tugas pembantuan mencapai Rp19,736 miliar lebih atau 97,69 persen dari total alokasi.
Ansar juga mengapresiasi DPRD Kepri atas dukungan yang diberikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Keberhasilan pembangunan merupakan hasil kerja bersama legislatif dan eksekutif.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan kinerja pemerintahan dan pelayanan publik guna mewujudkan Kepri yang semakin maju dan sejahtera,” demikian Ansar. {}