Berita Golkar – Gubernur Lemhanas RI, Dr. Tubagus Ace Hasan Syadzily, dalam Munas ke-2 JMSI menegaskan bahwa ketahanan siber kini menjadi bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Dalam konteks global yang semakin tidak menentu, peran media siber menjadi krusial dalam menjaga integritas bangsa.
“Dunia sedang memasuki era multipolar. Di tengah tarik-menarik kepentingan global, Indonesia harus kuat dari dalam. Salah satunya adalah menjaga ketahanan informasi dan opini publik,” kata Tubagus Ace, dikutip dari PorosTimur.
Ia menjelaskan bagaimana soft power kini menjadi alat utama dalam perang geopolitik modern. “Perang ideologi dan kepentingan kini tak lagi lewat senjata, tapi lewat narasi dan opini. Media siber harus menjadi filter utama atas itu semua,” tegasnya.
Tubagus Ace menegaskan bahwa JMSI dan perusahaan media yang tergabung di dalamnya bukan hanya sebagai pengusaha informasi, tapi juga aktor strategis dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Ace H Syadzily mengatakan, organisasi ini (JMSI) masih sangat relevan dan penting menjadi pilar komunikasi dan informasi ke depan.
Ia menekankan dua hal penting: pertama, apakah Indonesia sudah memanfaatkan keunggulan geopolitiknya secara maksimal; dan kedua, apakah Indonesia sudah cukup mandiri dalam membangun kekuatan domestik.
“Keberlanjutan Indonesia bergantung pada kemampuan berdiri di kaki sendiri. Media siber harus menjadi mitra strategis negara dalam mewujudkan itu,” tutupnya.
Munas JMSI ke-2 yang akan berlangsung hingga besok (22/6) dihadiri sejumlah tokoh lintas bidang dengan beragam perspektif tentang Pers Indonesia. Mereka antar lain pengamat politik Dr Hendri Satrio, juru bicara abadi Gus Dur, Dr Adi Masardi, Kepala Diskominfo DKI, dan tokoh politik juga sejumlah elit Partai Politik. {}