Gubernur Melki Laka Lena Dorong PGRI Perkuat Mutu Pendidikan hingga Wilayah 3T di NTT

Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, secara tegas mendorong Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mengoptimalkan perannya. Dorongan ini bertujuan memperkuat mutu pendidikan, terutama di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) yang masih membutuhkan perhatian khusus. Hal ini disampaikan dalam acara puncak peringatan penting di Kupang.

Acara puncak peringatan HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional ke-31 Tahun 2025 tersebut berlangsung meriah di Auditorium Universitas Nusa Cendana Kupang. Melki menekankan bahwa PGRI memiliki peran strategis sebagai organisasi perjuangan yang telah lama berkontribusi. Peran ini tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan semata, tetapi juga mencakup aspek sosial dan kebangsaan.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya kontribusi PGRI dalam berbagai aspek yang menyertai perjalanan bangsa yang dinamis. Termasuk menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang kini dihadapi oleh Provinsi NTT secara menyeluruh. Momentum ini diharapkan menjadi kesempatan emas untuk memperkuat layanan pendidikan di seluruh daerah.

Komitmen Pemerintah Provinsi NTT untuk Pendidikan

Pemerintah Provinsi NTT secara konsisten menunjukkan komitmen kuat terhadap sektor pendidikan sebagai pilar utama pembangunan. Anggaran sekitar Rp5,6 triliun dikelola oleh Pemprov NTT setiap tahunnya untuk berbagai program pembangunan. Hampir setengah dari jumlah tersebut, sekitar Rp2,6 triliun, dialokasikan khusus untuk bidang pendidikan yang menjadi prioritas.

Alokasi anggaran yang signifikan ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam memajukan kualitas sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk memajukan dunia pendidikan di seluruh provinsi, dari kota hingga pelosok desa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang sangat penting bagi pembangunan daerah.

Gubernur Melki Laka Lena menjelaskan bahwa sejak awal berdirinya, PGRI tidak hanya berperan dalam mendidik anak-anak bangsa. Organisasi ini juga menjadi wadah penting dalam perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan PGRI sangat krusial untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, para guru juga diingatkan untuk tidak hanya fokus pada tugas akademik semata dalam mengajar. Mereka diharapkan turut memperkuat pembentukan karakter dan moral peserta didik agar menjadi pribadi yang berintegritas. Hal ini sangat penting di tengah pesatnya perkembangan zaman dan tantangan global yang terus berubah.

Peran Strategis PGRI dan Harapan untuk Guru

Ketua PGRI Provinsi NTT, Semuel Haning, menegaskan peran PGRI sebagai rumah besar dan pelindung bagi para guru. Selama 80 tahun, PGRI telah menjadi wadah bagi para pendidik di seluruh Indonesia untuk bersatu dan berjuang.

Organisasi ini juga menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang berpihak pada guru dan siswa.

Semuel Haning secara khusus menekankan pentingnya perlindungan negara terhadap profesi guru agar mereka dapat bekerja optimal. Perlindungan ini memastikan guru dapat bekerja dengan tenang dan fokus pada tugas mulianya. Mereka dapat mengajar tanpa rasa takut atau khawatir akan hal-hal non-akademis yang mengganggu.

PGRI juga terus memperjuangkan kepentingan para guru di seluruh wilayah, termasuk hak-hak dan kesejahteraan mereka. Ini termasuk perhatian serius terhadap kesejahteraan guru honorer yang masih banyak menghadapi tantangan ekonomi. Peningkatan kompetensi yang layak bagi pendidik juga menjadi fokus utama agar kualitas pengajaran terus meningkat.

Diharapkan pemerintah terus memberikan dukungan penuh dan berkelanjutan. Terutama bagi pendidik di provinsi berbasis kepulauan ini yang memiliki karakteristik geografis unik. Dedikasi dan loyalitas seluruh guru se-Provinsi NTT sangat diapresiasi atas pengabdian tanpa batas mereka. {}