Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menyebut provinsi itu dan negara-negara di kawasan Pasifik memiliki jiwa dan akar budaya yang sama dan terjalin sejak berabad-abad.
“Hubungan ini, bukan kebetulan, melainkan bukti adanya DNA kultural yang menegaskan bahwa masyarakat di kawasan ini ‘berasal dari rahim samudera yang sama’,” katanya di Kupang, Rabu (12/11/2025), dikutip dari Antaranews.
Melki mengatakan baik NTT dan negara-negara pasifik memiliki bahasa lokal yang beragam, sistem sosial yang komunal, keterampilan pertanian dan perikanan tradisional, serta kehidupan yang dibangun di atas nilai gotong royong, solidaritas, dan penghormatan pada alam dan leluhur.
Menurut dia, kedekatan budaya antara NTT dan Pasifik adalah bentuk nyata dari persaudaraan yang tumbuh dari sejarah panjang pelayaran tradisional dan pertukaran kebudayaan di wilayah yang dihubungkan oleh Samudra Pasifik.
“Kedekatan ini bukan kebetulan semata, melainkan bukti adanya DNA kultural yang menegaskan bahwa kita berasal dari rahim samudra yang sama,” tambahnya.
Melki menilai kesamaan tersebut merupakan modal diplomasi paling otentik, yang lahir bukan dari dokumen atau kepentingan politik, melainkan dari jiwa yang saling memahami dan menghormati.
“Di tengah dunia yang retak oleh sekat-sekat politik, budaya adalah bahasa keheningan yang menyatukan, dan di tengah percepatan globalisasi, kearifan lokal adalah jangkar kemanusiaan yang menjaga keseimbangan dunia,” ujarnya.
Terkait pemilihan Ibu Kota Provinsi NTT sebagai lokasi kegiatan IPACS, Melki menegaskan NTT memiliki posisi strategis secara geopolitik dan geokultural.
Sehingga, wajar bila Kupang dipilih sebagai tuan rumah IPACS 2025 yang mengusung tema Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom.
Ia berharap forum ini dapat memperkuat hubungan budaya dan kerja sama ekonomi berkelanjutan di kawasan Pasifik, sekaligus melahirkan gagasan strategis dan kolaborasi nyata untuk masa depan yang lebih baik.
“Semoga dari forum ini lahir semangat baru untuk membangun kawasan Pasifik dengan kasih, keadilan, dan keberlanjutan,” ujar dia. {}













