Berita Golkar – Tarif angkut jenazah untuk rute Kupang- Sabu Raijua melalui kapal Cantika Express yang dikelola PT. Pelayaran Dharma sempat menyentuh angka Rp15 juta.
Hal ini sangat memberatkan hingga muncul keluhan masyarakat agar tarif itu ditinjau kembali. Keluhan masyarakat ini mendapat respon dan langsung ditanggapi serius oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena.
Hanya melalui sambungan telepon, Gubernur Laka Lena langsung berkomunikasi dengan manajemen dan pemilik kapala Cantika Express dan mematok tarif angkut jenazah turun menjadi Rp5juta.
Gerak cepat Gubernur Melki Laka Lena ini ketahui melalui video yang beredar dan viral di media sosial. Bahkan video rekaman itu diunggah oleh akun facebook @melkilakalena yang dilihat media ini pada Rabu (9/4/2025).
Dalam video itu, Gubernur Melki Laka Lena terlihat berkomunikasi lewat telepon dengan owner Kapal Cantika Express, Asiong.
Gubernur Melki Laka Lena pada saat itu mengungkapkan bahwa tarif pengangkutan jenazah rute Kupang- Sabu Raijua kepada pihak Owner Asiong kapal PT. pelayaran Dharma Indah yang dinilai memberatkan masyarakat.
“Setiap tahun ada berapa banyak pengangkutan jenazah, tanya Gubernur Melki kepada Owner Asiong,” kata Laka Lena, dikutip dari MediaKupang.
Menurut Gubernur Melki, pengangkutan Jenasah tidak juga dilakukan setiap hari ada, setiap minggu atau ataupun setiap bulan selalu ada. “Jadi tidak usah bikin susah masyarakat lagi,” ujar Gubernur Melki Laka Lena seperti dilansir papilonnews.
Setelah berkomunikasi beberapa menit, Gubernur Melki Laka Lena dan Asiong, bersepakat kembalikan tarif harga angkutan Jenasah seperti semula Rp 5 juta rupiah. Kesepakatan tarif harga Rp5 juta untuk pengangkutan jenazah rute Kupang- Sabu Raijua begitu juga sebaliknya Sabu Raijua- Kupang.
Kemudian, Gubernur Melki Laka Lena mediasi pembicaraan lewat via telepon bersama Bupati Sabu Raijua, Krisman Riwu Kore dengan owner Asiong berbuah manis.
“Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Sabu Raijua berpatungan bayar kekurangannya,” ujar Gubernur Melki Laka Lena.
Hal ini, lanjutnya, disebabkan tarif harga angkutan Jenasah melambung tinggi disebabkan kurangnya penumpang di luar dari target perjalanan kapal feri.
Gubernur Melki Laka Lena juga menyampaikan soal keadaan seperti ini bukan terjadi di kapal angkutan laut saja tapi semua transportasi baik di darat dan udara lagi menurun jumlah penumpang.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sabu Raijua, Rae Edin Saputra Manoe Lado telah lebih dahulu menyampaikan keluhan masyarakat Sabu Raijua soal tarif harga angkutan Jenasah kepada Gubernur Melki. Selanjutnya Ketua DPRD Sabu Raijua ini langsung mempertemukan gubernur NTT dengan Owner Asiong lewat via telepon.
Seperti diketahui dalam sepekan terakhir, laporan masyarakat menyebutkan tarif pengangkutan jenazah mencapai Rp15 juta per jenazah. Dan kemudian tarif harga di turunkan menjadi Rp 10 juta rupiah. Pengeluhan Masyarakat soal tarif pengangkutan jenazah antar pulau dengan biaya terbilang mahal, dan memberatkan masyarakat. {}