Berita Golkar – Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan komitmen kuat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata sebagai pilar utama pembangunan ekonomi lokal.
Komitmen ini ia tegaskan saat memberikan keynote speech secara daring dalam Seminar Nasional “Menyongsong Revisi Undang-Undang Kepariwisataan” dan peluncuran buku “Kepariwisataan dan Hukum Progresif: Menuju Pembangunan Berkelanjutan” yang digelar Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, pada Selasa (22/4/2025).
“Pariwisata di NTT bukan hanya untuk segelintir orang. Ini tentang bagaimana kita membangun sektor ini agar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Gubernur Melki dari ruang kerjanya di Kupang, dikutip dari NTTHits.
Ia menegaskan bahwa pariwisata adalah satu dari 10 program prioritas dalam gerakan Ayo Bangun NTT, khususnya dalam kerangka program Melki Joni. Fokus utamanya adalah menjadikan pariwisata sebagai penggerak ekonomi lokal yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
- Pelatihan pemandu wisata dan pelaku kuliner lokal.
- Promosi destinasi wisata NTT di tingkat nasional dan internasional.
- Mendorong pembangunan destinasi di 22 kabupaten/kota, tak hanya Labuan Bajo.
- Membangun ekosistem pariwisata dari kota hingga ke dusun dan kampung-kampung.
“Kami ingin masyarakat di pelosok merasakan manfaat langsung dari geliat pariwisata. Karena itu, pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM lokal, serta pelibatan tenaga muda dari SMK dan lembaga vokasi terus kami dorong,” katanya.
Menjaga Alam, Mendorong Investasi
Dalam pidatonya, Gubernur juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Ia mendorong praktik pengelolaan sampah yang baik dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
“Kami ingin menciptakan iklim investasi yang sehat agar investor tertarik menanamkan modal di sektor ini. UMKM pun jadi perhatian utama – kami bantu dari sisi branding hingga kolaborasi antarsektor,” tegasnya.
Ajak Semua Pihak Terlibat
Mengakhiri pernyataannya, Gubernur Melki mengajak seluruh lapisan masyarakat—mulai dari pelaku usaha, akademisi, media, hingga wisatawan—untuk bersama-sama membangun pariwisata NTT yang kuat, kreatif, dan berbasis teknologi digital.
“Pariwisata NTT harus menjadi berkah bagi rakyat. Inilah semangat yang terus kami dorong—pariwisata yang kolaboratif, berkelanjutan, dan membanggakan,” tutupnya. {}