Berita Golkar – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud mengarahkan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dapat mengelola sumur-sumur minyak dan gas (migas) tua di provinsi tersebut.
“Kami juga terus berjuang agar pengelolaan sumur-sumur tua migas bisa dilakukan oleh BUMD,” tegas Gubernur Rudy di Samarinda, Minggu.
Menurutnya, pelibatan BUMD dalam pengelolaan sumur tua itu bertujuan untuk lebih mengoptimalkan peran perusahaan daerah dalam industri hulu migas. “Jadi, peran BUMD bisa lebih kita optimalkan lagi,” tambahnya, dikutip dari Antaranews.
Rudy Mas’ud juga menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam “Upstream Oil and Gas Executive Meeting” untuk Wilayah Kalimantan dan Sulawesi tahun 2025.
Ia menegaskan terus berjuang meningkatkan penerimaan daerah dari sektor energi. Salah satu instrumen yang didorong adalah melalui skema Participating Interest (PI) 10 persen dari blok-blok migas yang ada di Kaltim.
Gubernur juga menekankan pentingnya peran daerah penghasil migas agar tidak sekadar menjadi penonton. Daerah, lanjutnya, harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan industri hulu migas. “Kami tidak berharap banyak, tetapi paling tidak daerah ini diberikan kesempatan untuk tidak hanya menjadi penonton,” ujarnya.
Ia berharap daerah dapat berperan sebagai pemain utama yang terlibat langsung dalam proses kegiatan hulu migas. Rudy mengungkapkan bahwa Kaltim masih menjadi daerah penghasil migas terbesar di Indonesia.
Dia merinci, saat ini terdapat 41 wilayah kerja (WK) migas di Kaltim. Sebanyak 28 WK di antaranya sudah dalam tahap eksploitasi. Gubernur menyebut 32 WK berada dalam batas 12 mil laut. Sementara sembilan WK lainnya berada di luar batas 12 mil laut. {}













