Berita Golkar – Jumlah penderita tuberkulosis (TBC) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus bertambah. Data terbaru Dinas Kesehatan Kaltim mencatat lonjakan signifikan, dari 18 ribu kasus pada 2023 menjadi 21 ribu kasus di tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menyebutkan bahwa dari total kasus yang ada, baru 56 persen yang terdeteksi melalui pencarian aktif. Skrining dilakukan di puskesmas dengan target tiga ribu orang per kota.
“Angka ini masih bisa bertambah karena masih banyak kasus yang belum ditemukan. Kami terus mendorong upaya deteksi dini agar pengobatan bisa segera dilakukan,” ujarnya, dikutip dari Klausa.
Tiga daerah dengan kasus TBC tertinggi adalah Kutai Kartanegara, Samarinda, dan Balikpapan. Penyebarannya diduga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk dan faktor lingkungan.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan pentingnya strategi 3T (Tes, Telusur, Terapi) dalam menangani kasus TBC di wilayahnya.
“Deteksi dini harus diperkuat, terutama bagi anak-anak stunting dan kelompok rentan lainnya. Kami ingin memastikan layanan kesehatan menjangkau seluruh masyarakat, termasuk di daerah terpencil,” tegasnya. {}