Gubri Syamsuar Ungkap Ada Desa Kaya Minyak di Riau Tapi Tak Punya Jaringan Internet

Berita GolkarGubernur Riau Syamsuar mengaku miris melihat infrastruktur jaringan internet di Riau yang belum mampu menjangkau semua desa.

Saat mendampingi Mentei Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Bathin Solapan, Gubri Syamsuar menyebutkan, masih ada 437 desa di Riau yang berstatus low signal atau sulit jaringan internet.

Bahkan ada desa yang lokasinya tidak jauh dari kota, belum ada jaringan internet nya. Lebih miris lagi, ada daerah yang menjadi ladang minyak ternyata belum ada jaringan internet nya.

“Bathin Solapan ini merupakan salah daerah yang memiliki sumur minyak paling banyak di Riau, tapi jaringan internet nya sulit. Padahal Desa Kesumbo Ampai ini dekat dengan kota, namun sinyal sulit, ini cukup miris. Semoga kehadiran Bapak Menteri memberikan jalan keluar,” kata Gubri Syamsuar dihadapan Menkominfo Budi.

Gubri mengungkapkan, 437 desa di Riau yang berstatus low signal atau sulit jaringan internet tersebar di Kabupaten Kampar, Inhu, Bengkalis, Inhil, Pelalawan, Rohul, Rohil, Siak, Kuansing serta di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sementara untuk desa di Riau yang memerlukan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dan infrastruktur jaringan internet l masih ada 30 desa.

“Sampai saat ini 50 BTS sudah dibangun. Tahun ini usulkan lagi untuk pembangunan infrastruktur jaringan internet di Riau,” sebut Syamsuar.

Syamsuar berharap Kemenkominfo mendukung literasi digital terhadap aparatur dan masyarakat. Sebab menurutnya konten negatif seperti hoax, pornografi, judi online, isu sara, memberikan banyak tantangan tersendiri.

“Khususnya desa yang belum memadai, diharapkan bantuan infrastruktur dan literasi digital guna mendukung SDM dalam mengolah teknologi informasi, sehingga dapat digunakan masyarakat untuk melakukan pelayanan bagi masyarakat serta peningkatan UMKM,” kata Syamsuar.

Dalam Kunjungan kerjanya ke Riau, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, pembangunan infrastruktur digital menjadi prioritas Kementerian Kominfo.

“Yang pasti infrastruktur digital menjadi program prioritas kami. Karena masyarakat digital tidak akan bisa terwujudkan kalau tidak didukung dengan infrastruktur nya harus kita bangun,” katanya.

Pihaknya mengakui, untuk desa-desa yang terpencil dan berada di Kepulauan memang menjadi problem. Sebab secara bisnis tidak menguntungkan. Untuk pihaknya akan membantu lewat program bakti Kominfo.

“Iya, untuk daerah terpencil memang ini yang menjadi problem, tapi secara bertahap akan kita selesaikan. Kalau satelit kita sudah beroperasi permasalahan ini bisa kita atasi,” katanya.

Seperti diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Kamis (24/8/2023). Budi tampak didampingi oleh sang istri dan Gubernur Riau Syamsuar.

Dalam kunjungan kerjanya ke bumi lancang kuning, Menkominfo Budi bertemu dengan kepala desa dan lurah dari beberapa Kabupaten kota di Provinsi Riau.

Diantaranya adalah kades dan lurah dari Pekanbaru, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dan Pelalawan.

Pertemuan yang dipusatkan di halaman rumah adat suku sakai Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis ini membahas tentang digitalisasi desa.

Di lokasi acara, ratusan siswa dari sekolah dasar hingga SMA tampak berbaris rapi menyambut kedatangan sang menteri.

Sesampainya di lokasi acara, Menkominfo Budi bersama Istri dan Gubernur Syamsuar langsung naik ke rumah adat suku sakai. Proses tepung tawar yang dilakukan oleh para datuk dan datin pun dimulai.

Setelah prosesi penyambutan secara adat selesai, Menkominfo Budi pun langsung menemui ratusan lurah dan kepala desa yang sudah menunggu sejak pagi. {sumber}