Berita Golkar – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengenang perjuangan dan dedikasi KH Raden Asnawi sebagai ulama kharismatik pendiri Nahdlatul Ulama dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pada momen Haul ke-67 KH Raden Asnawi, belum lama ini, Nusron yang merupakan alumni Qudsiyyah itu menilai K.H. Raden Asnawi merupakan sosok ulama yang tidak hanya berkontribusi di bidang keilmuan agama, tetapi juga dalam perjuangan kemerdekaan dan pengabdian kepada umat.
“Mbah Kyai Raden Asnawi juga mengajarkan kepada murid-muridnya untuk senantiasa komitmen dan berjuang lewat medan apa pun, salah satunya lewat medan pendidikan, organisasi, politik, dan ekonomi,” ujar Nusron dalam keterangannya yang diterima, Minggu (29/12/2024), dikutip dari Pakuan Raya.
Menurutnya, KH Raden Asnawi adalah ulama yang gigih memperjuangkan keadilan, terutama melawan diskriminasi yang diberlakukan pemerintah kolonial Belanda. “Beliau tidak hanya ibadah mengabdi sama Allah, tapi menghabiskan hidupnya untuk kepentingan umat. Kalau dalam bahasa sekarang adalah aktivis, kaum penggerak,” tuturnya.
Senada dengan pernyataan Menteri Nusron, Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, Ma’ruf Amin juga sepakat bahwa KH Raden Asnawi semasa hidupnya tak hanya menjadi ulama yang mengajarkan ilmu agama. “Beliau juga berperan memperbaiki kehidupan masyarakat pada masa itu,” ungkapnya.
Penilaian itu pun kemudian disepakati Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih, Gus Taj Yasin Maimoen. Ia menyebut bahwa KH Raden Asnawi sudah berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
“Kita ketahui dakwah beliau bukan hanya menyebarkan agama Islam, tetapi juga mempertahankan negara kita,” kata dia. {}