Berita Golkar – Berlangsung sederhana dan tak teragenda di Kediaman Anggota DPR Pusat terpilih Hanan A Razak MSI, Jumat, 31.05.2024
Dikesempatan tersebut Hadir Ketua KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Mesuji Supandi menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh petani saat ini.
Saat itu, dalam obrolan santai disampaikan beberapa persoalan yang banyak ditemui adalah,
- Adanya Perubahan Iklim
– Perubahan pola cuaca, seperti curah hujan yang tidak menentu dan suhu yang ekstrem, dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. - Hama dan Penyakit
– Serangan hama dan penyakit tanaman dapat mengakibatkan kerugian besar bagi petani. Pengendalian yang efektif seringkali memerlukan biaya tambahan dan pengetahuan khusus, ungkap Supandi.
Kemudian yang ke 3 dan ke 4 , adalah Harga Komoditas yang Tidak Stabil, seperti
– Harga hasil pertanian sering kali fluktuatif, membuat pendapatan petani tidak stabil. Ketergantungan pada pasar lokal atau perantara yang tidak adil juga bisa mengurangi keuntungan petani.
Lalu, Akses ke Sumber Daya dan Teknologi,
– Banyak petani, terutama di daerah pedesaan, kekurangan akses ke teknologi modern, pengetahuan agrikultur terkini, serta sumber daya seperti benih berkualitas dan pupuk.
Dan yang ke lima adalah Modal dan Kredit,
– Petani sering kesulitan mendapatkan modal untuk memulai atau mengembangkan usaha tani mereka.
Akses ke kredit bank juga sering terbatas karena kurangnya jaminan atau risiko tinggi yang terkait dengan pertanian dan yang ke enam adalah ketersediaan infrastruktur yang baik karena infrastruktur yang Tidak Memadai.Infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang rusak dan kurangnya fasilitas irigasi, dapat menghambat distribusi hasil pertanian dan efisiensi produksi, ungkap Ketua.
Berikutnya diperlukan Pendidikan dan Pelatihan karena kurangnya pendidikan dan pelatihan dalam teknik pertanian modern membuat petani sulit mengadopsi praktik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Setelah itu tentu diperlukan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah, karena
Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung atau birokrasi yang rumit dapat menjadi hambatan bagi petani dalam mendapatkan bantuan atau subsidi yang mereka butuhkan.
“Disisi lain tentu akan ada Tantangan Sosial dan Ekonomi, dalam arti Petani sering menghadapi tantangan sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, kurangnya akses ke layanan kesehatan, dan tekanan untuk menjual tanah mereka untuk pembangunan non-pertanian,” ungkap Supandi .
Hanan A Razak M. Si menyampaikan untuk mengatasi masalah-masalah ini memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk dukungan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta.
“Pendekatan tersebut bisa meliputi pemberian subsidi, peningkatan akses ke pendidikan dan teknologi, serta pengembangan infrastruktur yang memadai dan yang paling penting fokus terhadap persoalan dan solusi serta menindak lanjutinya.” ungkap Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar. {sumber}