Berita Golkar – Politisi senior Partai Golkar, Happy Bone Zulkarnain, menegaskan kembali peran sentral Partai Golkar sebagai partai yang konsisten melahirkan gagasan cemerlang untuk pembangunan bangsa. Hal itu ia sampaikan dalam Seri Diskusi VIII Balitbang DPP Partai Golkar bertema “Astacita VIII, memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur” yang berlangsung di Gedung Sudharmono, DPP Partai Golkar.
Happy Bone menyinggung kembali kontribusi nyata Partai Golkar dalam memberi arah pembangunan jangka panjang bangsa. Ia mengingatkan bahwa jauh sebelum wacana Indonesia Emas 2045 menjadi isu nasional, Partai Golkar telah lebih dulu merumuskannya.
“Di zaman Pak SBY, kita membuat visi Indonesia 2045 sebagai negara kesejahteraan, itulah yang disebut Indonesia Emas. Waktu itu kita kumpulkan banyak pakar, politisi, pengusaha, kemudian kita bikin rumusan tentang negara kesejahteraan 2045,” ujar Happy Bone.
Rumusan tersebut, disampaikan Happy Bone, kemudian diuji di sembilan universitas besar di Indonesia. “Golkar menjadi partai politik yang berani masuk ke kampus, termasuk kampus-kampus yang dikenal keras secara pemikiran seperti UI, ITB, UGM, dan lain-lain. Semuanya menerima pemikiran cerdas Golkar tentang Indonesia Emas 2045,” katanya.
Ia menegaskan bahwa konsistensi Golkar menghadirkan gagasan besar untuk bangsa harus terus dipertahankan hingga kini. Menurutnya, keberanian untuk menawarkan ide visioner menjadikan Partai Golkar layak disebut sebagai Partij of Idea.
“Dari situ saya ingin menegaskan, pada setiap momen pemerintahan, Partai Golkar selalu terdepan dalam memberikan ide dan gagasan. Makanya kemudian kita sebut bahwa Partai Golkar adalah the Partij of Idea. Kita adalah partai yang selalu memberikan ide, gagasan cemerlang dan terdepan. Yang saya harapkan, itu terus bergulir sampai sekarang,” tegasnya.
Happy Bone juga mengingatkan pentingnya sikap kritis Golkar dalam mendukung pemerintahan. Menurutnya, dukungan politik tidak boleh menghalangi lahirnya kritik konstruktif yang dibangun dengan dasar argumentasi yang kuat.
“Hari ini kita kan pendukung pemerintah, tapi dalam soal ide dan gagasan saya menginginkan kita kritis. Jadi kalau kita kritis, bukan berarti kita memusuhi pemerintah. Kalau kita memuji, bukan berarti kita menjilat pemerintah,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa Balitbang Partai Golkar harus menjadi motor utama dalam merumuskan gagasan tersebut. Bagi Happy Bone, lembaga riset dan pengembangan ini harus berani menghadirkan pemikiran tajam dan objektif agar mendapat tempat penting dalam kepemimpinan partai.
“Apalagi ini Balitbang, dalam pandangan saya Balitbang baru akan diperhitungkan Ketua Umum kalau kemudian kita punya pemikiran dan gagasan yang tajam disertai argumentasi yang objektif. Saya mengharapkan Litbang ini menjadi ujung tombak dari Partai Golkar,” pungkasnya.