Hasil Riset Nurani Strategic: Sosok Hamka B Kady Masih Jadi Figur Favorit di Dapil Sulsel I

Berita Golkar – Direktur Lembaga Riset Nurani Strategic, Nurmal Idrus menyebut hanya beberapa nama petahana DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan I saja yang dinilai masih kuat. Itu berdasarkan pemetaan klaster parpol dan peluang perolehan suara kursi.

Kata dia, klaster pertama cukup sulit ditumbangkan. Di situ ada Golkar, Gerindra dan Nasdem. Secara otomatis, petahananya dianggap masih sangat kokoh untuk dilengserkan, khususnya Golkar dan Gerindra. Sebab Nasdem saat ini tidak punya petahana yang bertarung kembali.

”Saya pikir yang paling aman di situ Golkar, Nasdem, Gerindra. Khusus Golkar, saya lihat memang sangat sulit menggoyahkan Hamka B Kady. Sama seperti petahana PAN. Kalau PDIP ada Rudi Pieter Goni yang mendekati,” jelasnya, Rabu, 15 November.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk klaster kedua, Demokrat dan PPP. Sedangkan klaster tiga ada PDIP, PAN dan PKB ada di sana.

Hanya saja, komposisinya masih satu kursi satu partai. Namun menurutnya, yang punya peluang mendapat dua kursi hanya Gerindra.

Kemudian, kata dia petahana Gerindra dan PKB memang perlu mendapat perhatian. Sementara yang lain dianggap saya relatif aman. Seperti Ashabul Kahfi, Amir Uskara dan Andi Ridwan Wittiri. Namun, mereka dinilai masih di bawah Hamka B Kady.

Kemudian Nasdem, tidak ada petahana yang bersaing. Namun menurutnya, hanya tiga kandidat yang bersaing. Masing-masing, Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo dan Ahmad dg Serre. Tiga nama ini belum bisa prediksi karena mereka semua bekerja.

”Kalau Gerindra, Azikin Solthan perlu mewaspadai Najmuddin. Anhar Rahman juga perlu diwaspadai, tetapi menurut saya dia di posisi 3. Tetapi posisi tipis begini sentuhan terakhir yang akan menentukan,” ungkapnya.

Kemudian PKB, Haruna sebagai petahana harus mewaspadai pendatang baru seperti Syamsu Rizal. Kata dia, Deng Ical pernah menjadi wakil wali kota, sehingga bisa memberi ancaman elektoral. Akan tetapi, belum bisa diprediksi seperti apa kemampuan finansialnya.

”Bukan persoalan money politic, tapi cost politik. Semua yang diperbolehkan KPU, itulah cost politic. Misalnya buat baju, bagi sarung, baliho dan lain-lain,” bebernya.

Khusus Demokrat, kata dia, nama Aliyah mustika Ilham masih sulit disaingi. Mengingat, dia adalah gate voters bagi Demokrat di Dapil I. Sementara Azikin Sholtan, kekuatannya sedikit berkurang setelah anaknya tidak menjabat. Ditambah lagi ada calon kuat yang mengganggu wilayahnya, seperti Lies F Nurdin.

Petahana Golkar, Hamka Baco Kady menegaskan siap tempur. Dia sudah menyusun strategi pemenangan dan sudah mulai berjalan masif sampai ke tingkat paling bawah. Menariknya, hal itu dilakukan secara terukur dengan hitungan yang realistis namun matang.

”Relawan saya sudah bekerja semua, mereka sudah dapat tugas masing-masing secara jelas dan terukur. Meskipun saya petahana dua kali dan survei masih di atas, tetapi tidak boleh jemawa, harus tetap bekerja keras, persaingan sangat ketat ini,” kata dia.

Salah satu Caleg Gerindra di Dapil Sulsel I Andi Anhar Rahman (AAN), mengaku sudah siap tempur. Termasuk merebut kursi dari petahana. Dia bahkan sudah menggelar silaturahmi bersama 4 ribu relawan yang tersebar di 15 kecamatan se-Kota Makassar.

AAN mengaku terharu melihat antusias relawannya berkumpul. Dia yakin dengan soliditas yang kuat, maka kemenangan akan dicapai bersama. ”Kita datang bukan karena iming-iming. Terima kasih semuanya rela meluangkan waktu untuk berkumpul bersama Saudarayya,” kata dia. {sumber}