Berita Golkar – Geliat Pilkada Solo 2024 diperkirakan bakal segera menghangat, politisi senior Golkar, Akbar Tandjung sudah memberi restu putrinya, Sekar Tandjung untuk ikut berkontestasi, Dengan restu Akbar Tandjung, kini Golkar menyiapkan Sekar Tandjung di Pilkada Solo 2024.
Bagaimana survei Pilkada Solo 2024, seperti apa elektabilitas Sekar Tandjung dan para calon kandidat calon walikota dan wakil walikota? Simak selengkapnya update Pilkada Solo 2024 dan peluang Sekar Tandjung yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Surakarta.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan putri politisi senior Akbar Tandjung, Sekar Krisnauli Tandjung, untuk maju pada Pilkada Surakarta 2024.
“Pilkada di Surakarta itu putrinya Akbar Tandjung disiapkan oleh Partai Golkar, Sekar Tandjung, masih muda juga,” kata Airlangga di Masjid Ainul Hikmah DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/6/2024),
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Jateng-DIY Iqbal Wibisono menyampaikan, Sekar Tandjung telah mendapat restu dari ayahnya, Akbar Tandjung, untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada Surakarta pada November mendatang.
“Iya (diusung) rekomendasi turun sebelum Agustus. Ini tahapan tapi dia salah satu nominator dari Golkar sebagai Wali Kota atau Wakil Wali Kota Surakarta” ujar Iqbal, Jumat (14/6/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv.
Menurut Iqbal, Sekar merupakan Ketua DPD Golkar Surakarta yang cerdas, kreatif, dan diyakini mampu memimpin Kota Surakarta. “Dia masih muda, kreatif, punya jiwa kepemimpinan tinggi, empati, keberanian, paling ndak dia berprestasi. Selain Mbak Sekar, ada Mas Aris Dewan Pertimbangan, orang Surakarta juga yang kita usung,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Partai Golkar Surakarta hingga kini masih menjalin komunikasi dengan Akbar Tandjung terkait pencalonan putrinya di Pilkada Surakarta. “Tetap komunikasi karena putrinya Pak Akbar Tandjung harus ada restu dan doa,” jelas Iqbal.
Selain itu, tambahnya, Partai Golkar Surakarta juga melakukan komunikasi-komunikasi dengan pihak lain untuk bisa mengusung Sekar Tandjung pada Pilkada Surakarta. Mengingat, saat ini Golkar hanya memiliki tiga kursi di DPRD Surakarta dan perlu berkoalisi untuk mengusung pasangan calon.
Persaingan di Solo Raya
Ada 12 nama yang masuk bursa bakal calon Wali Kota dan Wakil Walikota di Pilkada Solo 2024. Dari hasil survei elektabilitas Solo Raya Poling, nama-nama yang masuk bursa Pilkada Solo 2024, terdiri dari sejumlah nama populer, termasuk Kaesang Pangarep.
Bahkan, jika Kaesang Pangarep maju dalam Pilkada Solo 2024, besar kemungkinan akan melawan kotak kosong, dengan catatan PDIP mau rekonsiliasi dengan kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM). Khusus Kaesang Pangarep, elektabilitasnya cukup tinggi, namun bukan yang tertinggi pada hasil survei Pilkada Solo 2024.
Walaupun elektabilitas Kaesang Pangarep bukan yang tertinggi, namun popularitasnya berada di urutan teratas hasil survei. Ke-12 nama yang masuk dari survei Solo Raya Poling yakni Teguh Prakosa (Wakil Wali Kota Solo), Budi Prasetyo (Ketua DPRD Solo), Budi Murtono (Sekda Solo), Mangkunegara X, HM Mashuri (Ketua FKUB), Rheo Yuliana Fernandes (putra FX Hadi Rudyatmo), Her Suprabu (Ketua Bappilu PDIP Solo).
Kemudian RA Yashinta Sekarwangi Mega (anggota DPD RI), Astrid Widayani (Rektor UNSA), Sekar Tandjung (Ketua DPD Golkar Solo), Sugeng Riyanto (politikus PKS), dan Kaesang Pangarep (Ketum PSI).
Peneliti dari lembaga survei Solo Raya Polling Suwardi mengatakan, jajak pendapat dilakukan pada 8 hingga 17 Maret 2024 dengan melibatkan 640 responden yang ada di 80 titik lokasi survei.
“Hasilnya, untuk popularitas atau paling banyak dikenal bakal calon wali kota yakni Kaesang Pangarep, disusul Teguh Prakoso, kemudian Mangkunegara X, dan Sekar Tandjung,” kata Suwandi pada Selasa (26/3/2024).
Berikut rincian presentase popularitas bakal cawalkot Solo seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
- Kaesang Pangarep memperoleh 92,9 persen
- Teguh Prakoso memperoleh 92,7 presen
- Mangkunegara X memperoleh 78,5 persen
- Sekar Tandjung memperoleh 46,4 persen
- Rheo Yuliana Fernandes memperoleh 27,7 persen
- Budi Prasetyo memperoleh 26,4 persen
- Astrid Widayani memperoleh 24,3 persen
- RA Yashinta memperoleh 22,1 persen
- Mashuri memperoleh 16,8 persen
- Sugeng Riyanto memperoleh 16,4 persen
- Budi Murtono memperoleh 15,2 persen
- Her Suprabu memperoleh 12,9 persen.
Berbeda dengan popularitas, elektabilitas Teguh Prakosa jauh lebih tinggi dibanding Kaesang. “Untuk elaktabilitas calon wali kota, paling tinggi yakni Teguh Prakosa 35,3 persen, kemudian disusul Mangkunegara X 25,3 persen, dan posisi ketiga Kaesang Pangarep 14,1 persen,” jelasnya.
Sementara elektabilitas sebagai bakal calon wakil wali kota yakni Sekar Tandjung 7,3 persen, RA Yashinta 6,4 persen, dan Astrid Widayani 6,1 persen. Kemudian Rheo Yuliana Fernandes 4,1 persen, Budi Prasetyo 3,6 persen, Mashuri 3,0 persen Sugeng Riyanto 2,5 persen, dan Budi Murtono 0,8 persen. “Dan tidak tahu atau tidak menjawab 15,2 persen,” kata Suwandi.
12 nama bakal cawalkot dan cawawali Solo yang masuk bursa Pilkada Serentak 2024 tersebut merupakan hasil kajian metode delphi dari 19 tokoh lintas profesi.
Mereka ada dari politisi, birokrat, akademisi, budayawan, pengageng keraton, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM)/pergerakan, pemangku kebijakan keuangan, agamawan, dan tokoh pemuda.
Selanjutnya untuk simulasi pemetaan koalisi partai dengan pemetaan kekuatan partai politik di DPRD Kota Solo, yakni PDIP 20 kursi, PKS 7 kursi, PSI 5 kursi, Gerinda 5 kursi, Golkar 3 kursi, PAN 3 kursi dan PKB 2 kursi.
Solo Raya Polling juga memperkirakan akan ada dua simulasi untuk dua paslon. Simulasi pertama, diperkirakan Mangkunegara X akan berpasangan dengan Sekar Tandung, dan partai pengusungnya Gerindra, Golkar PSI dan PAN.
Paslon ini diperkirakan akan melawan Teguh Prakosa berpasangan dengan Ketua PCNU, Mashuri dengan partai pengusung PDI dan PKB.
Sedangkan untuk simuasi kedua adalah Mangkunegara X dengan Sekar Tandjung dengan pengusung yang sama melawan pasangan Teguh dan Sugeng Riyanto dengan partai pengusung PDI dan PKS. “Kenapa lalu muncul nama Sekar Tandjung, karena belum ada sosok (Golkar) yang muncul setelah reformasi.
Kemudian muncul nama Sekar Tandjung yang berada di posisi 4. Sehingga bisa saja skema ini terjadi,” katanya, seperti dilansir Kompas.com. Kemudian, pertarungan 3 pasangan calon , yakni Mangkunegara X berpasangan dengan Sekar Tandjung dengan partai pengusung Gerindra, Golkar, dan PSI.
Melawan Teguh Prakosa berpasangan dengan Ketua PCNU, Mashuri dengan partai pengusung PDI dan PKB melawan Sugeng Riyanto dengan partai pengusung PKS dan PAN.
Kemudian, Kaesang Pangarep baru muncul sebagai bakal cawali bila berlangsung mekanisme pilkada dengan satu paslon. Kaesang akan berpasangan dengan Teguh Prakosa sebagai Wakil dengan partai pengusung seluruh parpol yang duduk dikursi DRPD Solo. “Ini terjadi apabila antara Sumber sebagai lambang Koalisi KIM, dan Pucang sawit sebagai lambang PDIP mau rekonsiliasi.
Tetapi menurut saya potensi ini kecil ya, karena pertarungan di Solo ini bukan sekedar pertarungan parpol, namun lebih kepada pertarungan gengsi,” tegasnya. {sumber}