KPPG  

Hetifah: KPPG Jembatan Institusional Suara Perempuan Dengan Proses Politik dan Kebijakan Publik

Berita Golkar – Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran politik perempuan melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Perempuan Partai Golkar yang digelar di Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada 15–17 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi konsolidasi kader perempuan Golkar di tingkat nasional dan daerah.

Mengusung tema “Meningkatkan Kemampuan dan Kesempatan Perempuan Partai Golkar”, pelatihan ini menghadirkan narasumber lintas sektor, mulai dari pimpinan DPP Partai Golkar, anggota DPR RI, akademisi, hingga perwakilan kementerian. Hadir sebagai pemateri antara lain Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Sari Yuliati, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin, serta Guru Besar UI Ani Soetjipto. Materi juga diperkuat oleh narasumber dari Komdigi, KP2MI, dan BKKBN.

Selama kegiatan berlangsung, pengurus teras PP KPPG terlihat membersamai para peserta. Tampak dalam pelatihan di antaranya Hetifah Sjaifudian (Ketua Umum PP KPPG), Tati Novianty (Sekretaris Jenderal), Adde Rosi Khoirunnisa (Bendahara Umum) dan segenap Wakil Ketua Umum PP KPPG seperti Ratu Dian Hatifah, Karmila Sari, Atalia Praratya, Dwi Setya Pratiwi, dan Sekarwati.

Ketua Umum PP KPPG, Hetifah Sjaifudian, menilai pelatihan ini penting untuk menjawab kompleksitas persoalan perempuan yang masih berlangsung hingga hari ini. Menurutnya, isu diskriminasi politik, kekerasan terhadap perempuan, hingga kerentanan pekerja migran merupakan persoalan struktural yang membutuhkan pendekatan berkelanjutan.

“KPPG bukan sekadar ruang konsolidasi kader perempuan, tetapi juga jembatan institusional antara suara perempuan dengan proses politik dan kebijakan publik,” ujar Hetifah dalam sesi penutupan pelatihan.

Ketua Komisi X DPR RI ini menambahkan, kader KPPG di berbagai daerah memiliki keunggulan berupa kedekatan sosial dan pengalaman lapangan, sehingga kerap menjadi pihak pertama yang mengenali persoalan perempuan. Namun, kepekaan tersebut perlu diperkuat dengan sistem dan mekanisme yang terorganisir.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP KPPG Tati Novianty menegaskan pentingnya pembentukan KPPG Center sebagai tindak lanjut konkret dari pelatihan ini. KPPG Center dirancang sebagai pusat advokasi, koordinasi, dan rujukan dalam menangani isu-isu perempuan secara lebih komprehensif.

“Kader menilai solusi bagi persoalan perempuan tidak bisa berhenti pada program jangka pendek. Diperlukan advokasi kebijakan, pendampingan kasus, dan penguatan kapasitas yang terintegrasi,” jelas Tati.

Pelatihan ini sekaligus menandai langkah awal penguatan peran KPPG sebagai garda depan politik perempuan Partai Golkar. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur melalui KPPG Center, KPPG diharapkan mampu memastikan suara perempuan tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan dan tindakan nyata. {}