07 Maret 2023

Sebut Peluang Gelaran Pemilu 2024 50:50, Hetifah Bantah Romahurmuziy: Jangan Spekulasi!

Berita Golkar - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy bicara peluang pemilu digelar 2024 masih 50:50. Golkar meminta tidak perlu spekulasi.

"Saya kira, kita semua tidak perlu berspekulasi. Semua taat ketatanegaraan," kata Waketum Partai Golkar Hetifah Sjaifudian kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Hetifah menekankan pemilu 5 tahun sekali yang telah diatur undang-undang. Lagipula menurutnya, tahun pemilu sudah dirancang oleh KPU dan tidak ada hambatan sejauh ini. "Konstitusi sudah jelas, Pemilu setiap 5 tahun.

Undang-Undang Pemilu juga sudah mengatur, agar amanat konstitusi bisa berjalan lancar. KPU juga sudah dan sedang mengorganisasikan tahapan Pemilu 2024. Dan sejauh ini tidak ada hambatan yg mengancam jalannya pelaksanaan," ucapnya.

Baca Juga: Momen HUT Ke-42, HWK Kota Bogor Gelar Santunan Anak Yatim dan Senam Sehat

Meskipun ada hambatan, kata Hetifah, sudah menjadi tugas semua pihak untuk menyelesaikan. Dia menilai perlunya saling sinergi semua pihak untuk menyukseskan pemilu 2024.

"Kalaupun ada hambatan-hambatan, ya menjadi tugas kita semua anak bangsa saling ulur tangan untuk mengatasi semua hambatan. Begitu indahnya kita berbangsa dan bernegara. Semua saling dukung untuk suksesnya agenda negara," ucapnya.

Sebelumnya, Romahurmuziy bicara terkait potensi pemilu 2024 masih 50:50. Terlepas dari adanya putusan PN Jakarta Pusat soal penundaan pemilu, dia tidak yakin pemilu digelar pada 2024.

"Potensi tertunda menurut saya sampai hari ini masih ada dan bisa dikatakan pemilu berjalan atau tidak di 2024 peluangnya masih 50:50. Soal otoritas semua memastikan, misalnya (pemilu digelar tepat waktu), tidak membuat pemilu pasti digelar 2024," jelas Romy dalam acara Bimtek Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Golkar Sumbar Siapkan Takjil dan Bentuk Tim Safari Daerah

Romy menambahkan, PPP sendiri siap dengan segala keputusan terkait pemilu. Entah pemilu digelar tepat waktu atau pemilu ditunda.

"Kalau persiapan kami sudah lebih dari siap," tambahnya. Romy meminta semua pihak untuk menghormati putusan PN Jakpus. Terlebih lagi putusan tersebut belum inkrah.

"Keputusan PN Jakpus itu kan sebagai keputusan hukum, ya harus kita hormati. Tetapi kalau ada putusan hukum yang melakukan penundaan ya harus kita hormati dan kita jalankan," ungkapnya. (sumber)

 

fokus berita : #Hetifah Sjaifudian