Berita Golkar – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani memebeberkan tren kemiskinan di Luwu Utara menurun. Hal itu dikatakan Indah pada peringatan Hari Jadi ke-41 tahun Desa Wonokerto, di Kantor Desa Wonokerto, Kecamatan Sukamaju Selatan, Sabtu, (18/11/2023) malam.
HUT desa bertema satukan tekad satukan langkah satukan tujuan untuk Wonokerto maju. Bupati perempuan pertama di Sulsel juga mengatakan tren kemiskinan telah mengalami penurunan seiring dibukanya daerah-daerah terpencil.
Meski begitu, bupati dua periode ini menmabahkan, kemiskinan masih menjadi atensi pemerintah. “Mengatasi kemiskinan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sehingga sangat penting menetapkan program yang tepat,”
“Ini agar kita bisa menyusun dan menghitung dampak program yang kita susun. Dan saya yakin penurunan tren kemiskinan ada konstribusi pemerintah dan masyarakat Desa Wonokerto di dalamnya,” kata Indah.
Wonokerto merupakan satu dari 41 desa yang sudah mandiri di Luwu Utara. “Saya yakin teman-teman kades yang lain akan mengikuti sebab wajah desa itu wajah kabupaten,” kata Indah.
Keamanan dan kondusifitas sebuah wilayah menjadi prasyarat dalam pembangunan. Ia meyakini pemerintah desa yang didukung masyarakat telah bekerja keras dan berperan sesuai fungsinya masing-masing.
“Terutama dalam memastikan kondusifitas wilayah dan memastikan negara aman. Karena kalau wilayah tidak aman maka kita tidak bisa apa-apa walaupun kita punya SDA yang potensial,” tutur Indah.
“Permohonan maaf kalau kiranya masih ada hal-hal yang belum dipenuhi oleh pemerintah kabupaten,”
“Selamat untuk seluruh masyarakat Desa Wonokerto, semoga Desa Wonokerto semakin maju,” harap Indah.
Angka kemiskinan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), konsisten mengalami penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang mengatakan angka kemiskinan Luwu Utara tahun 2023 di angka 12,66 persen.
“Angka ini turun 0,56 persen dari tahun sebelumnya yaitu 13,22 persen. Penurunan persentase ini tertinggi kedua di Sulsel,” kata Ayub.
Dikatakan, sejak 2021 atau pasca pandemi Covid-19 hingga sampai sskarang persentase kemiskinan di Luwu Utara terus mengalami penurunan. Penurunan ini dari data BPS Luwu Utara terjadi secara konsisten, khususnya antar wilayah Luwu Raya.
Ayub menegaskan Luwu Utara tidak lagi masuk tiga daerah di Sulsel dengan angka kemiskinan tertinggi. {sumber}