Berita Golkar – Bendungan Rongkong,adalah salah satu bendungan yang sudah masuk Program Strategis Nasional (PSN) diharapkan menjadi solusi jangka panjang mengatasi banjir di beberapa kecamatan di Luwu Utara.
Hal itu disampaikan secara khusus oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kepada Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Bachtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Andi Rian saat Rapat Paripurna dalam rangka HUT ke-25 tahun Kabupaten Luwu Utara.
“Ini saya sampaikan secara khusus untuk mendapat dukungan dan atensi keberlanjutan. Sebab angka-angka menggembirakan akan lebih menggembirakan lagi jika Bendungan Rongkong hadir,” kata bupati Indah.
“Sebaliknya, bisa menyebabkan munculnya kantong-kantong kemiskinan baru jika sampai tidak terwujud,” sambung bupati Indah.
Ia berharap transisi pemerintahan dari Presiden RI, Joko Widodo ke Prabowo Subianto tidak mengubah status Bendungan Rongkong sebagai salah satu PSN sesuai informasi dari Kementerian PUPR dan Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi.
“Mohon bantuan dan doata untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat Luwu Utara,” tutur bupati Indah.
Selain meminta dukungan pembangunan Bendungan Rongkong, kepada Pj. Gubernur Sulsel, bupati Indah juga mengajukan beberapa usulan T.A 2025 yang tidak hanya pada bagaimana mengatasi kemiskinan akan tetapi lebih pada upaya untuk menjaga agar tingkat ketimpangan regional dan pendapatan tetap terjaga di posisi rendah.
Adapun usulan tersebut di antaranya:
(1) Pembangunan jalan ruas Lore-Tedeboe Poros Seko – Rampi sepanjang 34,377 km;
(2) Peningkatan Jalan
- Ruas Tallang – Sae Poros Rongkong – Seko sepanjang 48,5 km;
- Ruas Sae – batas Sulbar Kecamatan Seko sepanjang 34 km;
- Ruas Masamba – Pincara Kecamatan Masamba sepanjang 2 km;
- Ruas Pincara – Saluseba Kecamatan Masamba sepanjang 11,6 km;
- Ruas Saluseba – Onondowa Poros Masamba – Rampi sepanjang 60 km;
- Ruas Lambiri – Sodangan – Eno Kecamatan Seko sepanjang 13,715 km;
- Ruas Mabusa Kariango sepanjang 24.500 km;
(3) Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (PLTMH) di daerah pegunungan;
(4) Pembangunan jalan ruas Onondowa- batas Sulawesi Tengah (Ba’da) sepanjang 12,31 km;
(5) Pembangunan jalan ruas Parahaleang – batas Sulteng (Sigi) sepanjang 17 km. {sumber}