Ini Klarifikasi Menpora Dito Ariotedjo Soal Pemotongan Bonus Atlet Asian Para Games

Berita Golkar – Menpora RI Dito Ariotedjo angkat bicara soal rumor pemotongan bonus atlet yang tampil di Asian Para Games. Dito mengetahui kabar tersebut dalam kunjungannya ke Bandung beberapa waktu lalu. Ia memastikan bakal mengecek kebenaran kabar tersebut sebelum menentukan langkah lebih lanjut.

“Saya kemarin di Bandung, ada wartawan bertanya begini. Seharusnya celah untuk memotong bonus tidak ada karena bonus itu disalurkan kebendaharaan pemerintah, langsung ke nomor rekening baik itu atlet, asisten pelatih, ataupun pelatih,” kata Dito di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (15/1).

Di satu sisi, Dito menyebut ada aturan di internal Komite Paralimpiade Nasional (National Paralympic Committee/NPC) soal persentase yang wajib diberikan atlet jika mendapatkan prestasi dan bonus.

“Terkait dengan NPC memang ada klausul khusus bahwa bonus itu ada sebagian hak untuk NPC. Itu aturan sudah lama yang diaplikasikan khusus untuk NPC,” ujarnya.

“Kita harus tahu juga itu, takutnya bukan dipotong tapi setelah diterima, diminta kontribusinya. Itu sudah menjadi aturan baku internal NPC,” ia menambahkan.

Lebih lanjut Dito menjelaskan, pihak Kemenpora akan berdiskusi lebih lanjut tentang besaran potongan yang ditetapkan NPC kepada atlet. Ia berjanji bakal memfasilitasi kedua pihak agar tercipta keputusan yang lebih adil.

Namun menurutnya publik juga harus bisa memahami bahwa industri cabang olahraga paralimpik di Indonesia belum sehidup cabor lainnya. Karena itu pemotongan bonus dianggap jadi kontribusi dalam pemasukan NPC.

“Kita tidak menyamakan olahraga paralimpiade dan yang biasa. Kalau yang biasa mungkin industrinya sudah maju dan banyak potensi pemasukan dari lain. Sedangkan NPC tulang punggungnya dari keorganisasian, selain dari pemerintah termasuk dari multi event,” kata dia.

“Tapi kita akan lihat lagi karena regulasi ini sudah ada lama sebelum saya. Kita akan lihat yang terbaik seperti apa. Kita juga akan bertanya ke NPC, atlet, dan stake holder baiknya bagaimana nanti,” ucapnya melanjutkan. {sumber}