Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebutkan bahwa kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dari Kamboja dan hal itu tak dapat dibiarkan. Meutya menyebutkan, hal itu tercatat dalam hasil survei Speedtest Global Index edisi Desember 2024 soal kecepatan internet di beberapa negara.
“Berdasarkan Speedtest Global Index edisi Desember 2024, kecepatan internet fixed broadband Indonesia hanya 32,07 Mbps, tertinggal dari Kamboja yang mencapai 46,14 Mbps. Ini tidak bisa kita biarkan,” kata Meutya dalam rapat pimpinan Kemenkomdigi, dikutip dari keterangan pers, Selasa (25/2/2025), dikutip dari Kompas.
Meutya menginstruksikan Kemenkomdigi untuk mempercepat program seperti pemanfaatan SATRIA-1, Palapa Ring, dan adopsi teknologi terbaru seperti WiFi 7 demi meningkatkan kualitas konektivitas nasional.
Politikus Partai Golkar ini juga menginstruksikan Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital untuk mempercepat transformasi digital di sektor pemerintahan, khususnya terkait operasionalisasi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang.
“PDN adalah tulang punggung digitalisasi pemerintah. Pastikan semua kementerian dan lembaga segera memigrasikan data mereka ke PDN,” ujar Meutya.
Selain itu, Meutya juga mengungkapkan bahwa Kemenkomdigi sudah menyelesaikan struktur organisasi baru. Maka dari itu, pihaknya siap mengejar target strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Dengan struktur yang telah lengkap, saatnya kita bergerak cepat dan fokus pada pencapaian target RPJMN. Setiap Eselon I memiliki tanggung jawab yang jelas dan harus memastikan program berjalan sesuai rencana,” kata dia.
Lebih lanjut, Metuya juga menekankan pentingnya pengembangan ekosistem digital yang inovatif. Ia meminta Direktorat Jenderal Ekosistem Digital diminta segera menyusun roadmap dan regulasi terkait Artificial Intelligence (AI) untuk industri, serta mempercepat proses perizinan bagi entitas di ekosistem digital. “Kita harus menjadi pemain utama dalam revolusi AI dan memastikan regulasi kita mendukung inovasi,” kata Meutya.
Rapat itu juga membahas mengenai perlindungan anak di ruang digital yang menjadi perhatian khusus Menkomdigi. Meutya kemudian menginstruksikan Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital untuk segera menyelesaikan regulasi perlindungan anak di dunia maya.
“Presiden dan masyarakat menunggu regulasi ini. Pastikan segera rampung,” kata dia.
Selain itu, pengawasan terhadap judi online dan konten ilegal harus diperketat, dengan regulasi yang mendukung penindakan tegas. Sementara Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) diminta untuk aktif dalam menyebarkan informasi terkait program prioritas pemerintah dan menangkal disinformasi.
“Kelola krisis komunikasi dengan baik dan bangun kemitraan strategis dengan media massa, komunitas, dan key opinion leaders,” ujar Menkomdigi.
Ia turut menyoroti potensi talenta digital yang tercipta dalam beberapa tahun ke depan. Dalam hal ini, Meutya menargetkan penciptaan 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. “Kepala BPSDM harus memastikan program peningkatan literasi dan keterampilan digital berjalan efektif untuk mencapai target ini,” ujar dia menegaskan.
Seluruh jajaran eselon I dan II di lingkungan Kemenkomdigi turut hadir dalam Rapat Pimpinan tersebut. {}