DPP  

Iwan Soelasno Yakin Kinerja BUMDes Moncer di Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran

Berita GolkarPrabowo-Gibran akan dilantik pada 20 Oktober 2024 sebagai Presiden-Wakil Presiden untuk periode 5 tahun kedepan. Pegiat desa yang juga kader muda Partai Golkar, Iwan Soelasno memberikan tanggapannya terkait kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diawal pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Ada 3 alasan yang membuat BUMDes dan BUMDes Bersama akan moncer di tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran,” ungkap pendiri desapedia.id ini.

Iwan mengatakan, alasan pertama yaitu pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sudah mengeluarkan kebijakan bahwa prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2025 adalah untuk memperkuat tata Kelola dan pengembangan bisnis BUMDes.

“Dana Desa tahun depan sangat terbuka digunakan sebagai modal BUMDes dan penguatan tata Kelola bisnis terutama SDM-nya, sehingga berdampak signifikan pada Pendapatan Asli Desa yang berguna bagi peningkatan ekonomi warga desa,” jelas politisi muda Partai Golkar ini.

Iwan menambahkan, alasan kedua adalah tahun 2025 merupakan tahun pertama pemerintahan yang baru untuk merealisasikan program quick win Prabowo-Gibran terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tahun pertama Prabowo-Gibran membutuhkan kolaborasi dengan berbagai BUMDes dan BUMDes Bersama yang ada di seluruh Indonesia. Sebaiknya pemerintah memperkuat BUMDes sebagai lembaga desa yang menopang program MBZ. Saya mendesak pemerintah mendorong BUMDes siapkan komoditas untuk program MBZ, jangan impor,” tegas Iwan Soelasno.

Alasan ketiga, lanjut Iwan, saat ini BUMDes dan BUMDes Bersama yang berbadan hukum sudah semakin banyak jumlahnya. Hal ini menunjukan BUMDes sudah siap memasuki berbagai bisnis dan jenis usaha secara professional, sesuai standarisasi keuangan BUMDes yang transparan dan akuntabel.

Untuk diketahui, Hingga saat ini, tercatat sebanyak 21.607 BUMDesa dari total 62.580 yang sudah berbadan hukum, dengan rincian 19.973 BUMDesa, 281 BUMDesa Bersama, dan 1.353 BUMDesa Bersama LKD. {redaksi}