Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta agar warga dan pelaku usaha di bidang pariwisata di Desa Padarincang, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang untuk melek terhadap sistem keuangan digital.
Hal itu dirasa sangat penting karena sebagai desa wisata, Desa Padarincang akan banyak didatangi oleh wisatawan-wisatawan dari daerah lain yang tentunya sudah terbiasa dengan digitalisasi keuangan dan menginginkan kemudahan dalam bertransaksi.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, masyarakat Desa Padarincang yang notabenenya sudah menjadi desa wisata diminta untuk tidak alergi terhadap perbankan dan model-model transaksi keuangan yang berbasis digital.
Pasalnya, sebagai desa yang menyandang status sebagai desa wisata dan memiliki banyak destinasi wisata, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar. Dengan kondisi tersebut, masyarakat tentunya harus dapat beradaptasi agar wisatawan betah dan memiliki kesan baik ketika berkunjung ke Padarincang.
“Kita sampaikan juga kita masyarakat harus disosialisasikan dengan perbankan, mereka di daerah wisata akan berinteraksi dengan masyarakat luar, lebih ke arah kedepannya itu transaksi digital dan masyarakat kabupaten Serang harus ikut serta karena nanti orang luar masuk sini. Jadi kita tidak boleh tertinggal,” katanya saat melauncing desa wisata inklusi keuangan di objek wisata Kacida Cibuntu, Desa Padarincang, Rabu 25 Oktober 2023.
Menurutnya, hal tersebut merupakan upaya agar inklusi Keuangan di kabupaten Serang, terutama di wilayah pariwisata dapat tercapai. Untuk itu, pihaknya akan menduplikasi program serupa di desa-desa wisata lainnya di Kabupaten Serang.
“Jadi atas nama pemerintah daerah Kabupaten Serang sangat menyambut baik program ini, akan kita duplikasikan ke desa yang lain,” tegasnya.
Tatu mengaku saat ini tengah fokus mendorong desa-desa yang memiliki potensi alam yang dapat dijadikan tempat wisata dapat dikembangkan dan menjadi desa wisata. Hal tersebut guna mendongkrak perekonomian masyarakat yang ada di desa tersebut.
“Karena setiap desa memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan kita tau juga ketika desa memiliki destinasi wisata dan wisatawan bisa berkunjung secara ekonomi bisa bergerak,” tegasnya.
Ia pun bersyukur karena banyak sekali pihak yang perduli dengan perkembangan pariwisata di Kabupaten Serang, baik OJK dari Kementeian Pariwisata, BI, BJB, Pegadaian, BPR sehingga dapat mencapai desa wisata inklusi keuangan.
“Untuk Pemda sendiri saya sudah menginstruksikan opd-opd untuk ikut mensuport dan mengambil perannya masing-masing,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 1 DKI Jakarta dan Banten Roberto Akyuwen mengatakan, pelaksanaan gebyar wisata dan pemberdayaan UMKM dilaksanakan dalam rangka memperingati puncak pelaksanaan bulan inklusi keuangan untuk provinsi banten
“Tujuan akhirnya ingin agar tingkat inklusi keuangan terus meningkat. Inklusi keuangan ialah masyarakat semakin faham dan semakin banyak yang mengunakan produk dan layanan keuangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini hampir seluruh masyarakat melakukan transaksi keuangan dalam aktivitas sehari-hari. Hal tersebut tentunya haruslah dikelola dengan baik agar terciptanya peningkatan pendapatan dan peningkatak kesejahteraan.
“Untuk konteks Desa Padarincang, dengan menjadikan ini sebagai wilayah peluncuran, maka inklusi keuangan bisa meningkat disini melalui lebih banyak pemanfaatan produk dan layanan keuangan sehingga nantinya dapat ditularkan ke desa lainnya,” pungkasnya. {sumber}