Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian hadir sebagai Dewan Juri Kehormatan dalam Acara Puncak Penganugerahan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.
Acara yang diikuti oleh 62 finalis dari 31 provinsi ini merupakan ajang untuk memilih Duta Bahasa terbaik, sekaligus memperkuat kecintaan generasi muda terhadap bahasa Indonesia di era globalisasi.
Hetifah menyampaikan apresiasinya terhadap para finalis yang tidak hanya menunjukkan kecakapan berbahasa Indonesia, tetapi juga menguasai bahasa daerah dan asing.
“Generasi muda adalah ujung tombak dalam melestarikan dan memajukan bahasa Indonesia. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang bagi mereka untuk terus mengasah kemampuan, bukan hanya dalam konteks kebangsaan, tetapi juga di kancah internasional,” ujar Hetifah dikutip dari laman DPR RI.
Ia juga menekankan pentingnya literasi bahasa di era digital yang semakin berkembang pesat.
“Menjadi Juri Duta Bahasa Nasional, saya berharap generasi muda makin cerdas berbahasa di era digital. Mereka harus mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat identitas kebangsaan, namun tetap terbuka dan kritis dalam menghadapi informasi global,” tambah Hetifah.
Ia mengingatkan bahwa kecakapan berbahasa bukan hanya soal berbicara, tetapi juga memahami konteks budaya dan penggunaan bahasa yang tepat dalam berbagai situasi.
Acara Puncak Pemilihan Duta Bahasa ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Pada malam puncak ini, para finalis berlomba menunjukkan wawasan mereka mengenai isu-isu kebahasaan dan kebudayaan.
Hetifah juga menggarisbawahi bahwa penguasaan bahasa Indonesia harus diimbangi dengan kemampuan bahasa asing agar generasi muda dapat bersaing di kancah internasional.
“Banyak potensi dari generasi muda yang bisa dikembangkan, terutama dalam hal kebahasaan. Bahasa adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan dunia, dan saya percaya bahwa pemuda-pemudi Indonesia bisa membawa nama bangsa ke panggung internasional dengan kebanggaan dan kecakapan berbahasa,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Bersama dengan Dewan Juri Kehormatan lainnya, yaitu Dede Yusuf (Wakil Ketua Komisi X DPR RI) dan Prof. E. Aminudin Aziz (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), Hetifah terlibat dalam sesi tanya jawab dengan sepuluh besar finalis. Penilaian dilakukan secara seksama, mempertimbangkan kemampuan berbahasa serta wawasan kebahasaan para finalis.
Menutup acara, Hetifah menyampaikan harapannya agar kegiatan ini terus menjadi inspirasi bagi generasi muda. “Duta Bahasa tidak hanya sekedar gelar, tetapi sebuah tanggung jawab untuk mengangkat martabat bahasa dan budaya Indonesia di mata dunia. Saya berharap para pemenang dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi pemuda lainnya untuk bangga menggunakan bahasa Indonesia,” tutup Hetifah. {}