Berita Golkar – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mengajak kita semua untuk merenungkan kembali hakikat dan hikmah Idul Fitri. Menurut Ace Hasan, Idul Fitri sebagai puncak kemenangan setelah satu bulan lamanya kita menjalankan puasa adalah sarana Allah melatih kita agar mencapai derajat ketakwaan.
“Marilah kita renungkan kembali dan merefleksikan hikmah Idul Fitri seraya mengaitkannya dengan situasi yang tengah kita hadapi pada akhir-akhir ini. Kita alhamdulillah telah melewati satu fase kawah candradimuka, kita digembleng, dibina dan diberikan pendidikan oleh Allah tentang eksistensi manusia selaku makhluk Allah untuk mencapai derajat orang-orang yang bertakwa,” ucap Ace Hasan Syadzily saat menyampaikan khutbah Shalat Id di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai Golkar pada Senin (31/03).
Ditambahkan oleh Ace Hasan yang juga Gubernur Lemhanas ini dalam bulan Ramadhan, terdapat dua dimensi ibadah yang bisa menjadi output ketakwaan bagi kita. Pertama adalah tentang dimensi pribadi. Dimensi ini berkaitan erat dengan ibadah puasa yang sangat privat. Ukuran kualitas ibadah kita hanya Allah yang mengetahuinya.
“Bulan Ramadhan telah mengajarkan kepada kita dua dimensi yang terkandung di dalamnya. Pertama adalah dimensi pribadi, bulan puasa mengajarkan kepada kita tentang ibadah yang sifatnya sangat pribadi. Karena itu ibadah puasa tidak ada satupun yang bisa mengukur kualitasnya kecuali Allah saja yang bisa mengukur,” tutur Ace Hasan.
Berikutnya adalah dimensi sosial, karena dalam bulan Ramadhan diwajibkan pula bagi kita umat Islam untuk menunaikan zakat fitrah yang bermakna berbagi untuk sesama. Melalui penyaluran zakat fitrah, Allah melatih kita untuk senantiasa peka terhadap kondisi sosial kemasyarakatan.
“Dimensi kedua adalah dimensi sosial. Dalam bulan puasa ini kita diwajibkan mengeluarkan zakat, paling minimal adalah mengeluarkan zakat fitrah. Fitrah artinya adalah suci, karena setiap apa yang ada pada badan kita itu wajib kita sucikan. Zakat mengajarkan pada kita untuk tidak bersifat pelit, kikir, dan menumpuk kekayaan. Karena setiap harta yang kita miliki hakikatnya juga ada hak orang lain yang harus kita penuhi,” pungkas Ace Hasan.