Berita Golkar – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bergerak cepat menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan dengan gelorakan integrasi tanaman pangan dengan tanaman perkebunan, khususnya kelapa sawit melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari dengan Tanaman Pangan (KESATRIA) Padi Gogo yang tanam perdana di Kabupaten Tanah Laut, Jumat (8/3/2024).
Dalam sambutannya, Sahbirin meminta jajaran Kepala Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait tingkat provinsi hingga kabupaten/kota se-Kalsel agar berkolaborasi menyukseskan Program KESATRIA guna mendorong produksi tanaman pangan khususnya padi gogo dan jagung di sela lahan perkebunan kelapa sawit, meskipun kondisi ketersediaan beras di Kalsel dalam keadaan surplus.
“Sebagai gerbang logistik Kalimantan, produksi pangan termasuk padi harus terus ditingkatkan tidak hanya penuhi kebutuhan Kalsel tapi juga kebutuhan Indonesia,” katanya.
Selain itu, Sahbirin juga berharap implementasi Program KESATRIA di Kalsel bisa mengikuti kesuksesan Program SISKA KU INTIP yang merupakan inovasi Pemerintah Provinsi Kalsel dalam mewujudkan swasembada sapi di Kalsel.
Diketahui, kick off penanaman perdana KESATRIA ini dilaksanakan pada lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Kelompok Tani Bumi Tani, Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin, Tanah Laut. Turut hadir pada kegiatan ini Ketua Kelompok Perbenihan Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma serta Ditjenbun Kementan RI Ratna Rubandia beserta tim.
Selain itu, Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman juga menyampaikan sangat mendukung sekaligus berterima kasih kepada Menteri Pertanian, Gubernur Kalsel, Dirjen Perkebunan dan Dirjen Tanaman Pangan karena telah dipilihnya Kabupaten Tanah Laut sebagai lokasi Kick Off Program KESATRIA dan kegiatan ini merupakan yang pertama dilakukan di Kalsel maupun Pulau Kalimantan.
Selanjutnya, Kadisbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi menyampaikan, penanaman padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu strategi pemerintah demi meningkatkan produksi beras sebagai upaya mencukupi ketersediaan beras bagi masyarakat Indonesia dengan mengintegrasikannya pada lahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) peremajaan sawit rakyat yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), melalui program PSR ini pemerintah hadir untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat, baik lewat peremajaan, sarana dan prasarana, penelitian maupun pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit untuk wujudkan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kalsel.
“KESATRIA merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang melibatkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten serta Stakeholder terkait. Diharapkan melalui program ini mampu meningkatkan perekonomian pekebun, peningkatan produksi, memperkuat produksi padi nasional melalui akselerasi kegiatan PSR,”tambahnya. {sumber}