Berita Golkar – Anggota Komisi XII DPR RI Jamaludin Malik meminta pemerintah mempercepat penataan tata kelola Logam Tanah Jarang (LTJ) agar pemanfaatannya benar-benar membawa manfaat bagi Indonesia.
Dia menjelaskan LTJ merupakan kelompok mineral penting yang dibutuhkan untuk mesin kendaraan listrik, baterai energi, turbin angin, chip elektronik, hingga peralatan pertahanan. Indonesia memiliki potensi LTJ yang cukup besar. Namun sampai saat ini, kata dia, potensi tersebut belum diolah dan belum memberikan nilai tambah yang maksimal.
“Potensi Logam Tanah Jarang jangan hanya berhenti di atas kertas. Kita ingin manfaatnya nyata untuk ekonomi bangsa, lapangan kerja, dan perkembangan teknologi di Indonesia,” kata Jamaludin di Jakarta, Kamis (6/11/2025), dikutip dari Antaranews.
Menurut dia, salah satu kendala utama adalah data cadangan LTJ yang belum terukur dengan pasti karena banyak informasi yang masih bersifat perkiraan, sehingga negara belum dapat menentukan arah pengelolaan yang tepat.
Selain itu, dia menilai aturan teknis mengenai cara memisahkan, mengangkut, dan mengolah LTJ belum lengkap, terutama karena mineral pembawa LTJ seperti monasit mengandung unsur radioaktif yang harus ditangani dengan sangat hati-hati demi keselamatan lingkungan dan masyarakat.
Untuk itu, menurut dia, Indonesia perlu memulai dari hal yang paling mendasar, yaitu memperbaiki data dan aturan sebelum masuk ke tahap pembangunan industri. Dia juga meminta pemerintah membangun fasilitas percontohan (pilot plant) di dalam negeri sebagai langkah awal untuk mempelajari teknologi pemurnian LTJ.
Pembangunan fasilitas itu, kata dia, bisa melibatkan BUMN, perguruan tinggi, lembaga riset, dan mitra teknologi, sehingga proses alih teknologi terjadi secara bertahap dan tidak hanya bergantung pada negara lain. “Karena mengandung unsur radioaktif, pengelolaannya juga harus aman, diawasi, dan tidak boleh tergesa-gesa,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa hilirisasi LTJ harus diarahkan bukan hanya untuk memurnikan mineral, tetapi hingga menghasilkan bahan baku magnet permanen yang menjadi komponen penting kendaraan listrik dan energi terbarukan. Dengan cara ini, nilai tambah tetap berada di dalam negeri, bukan justru dinikmati pihak luar.
Dia pun memastikan Komisi XII DPR RI akan terus melakukan pengawasan agar tata kelola LTJ berjalan dengan transparan, aman, dan berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi negara dan masyarakat. {}













