Daerah  

John Rende Mangontan Soroti Mandeknya Proyek Jalan Provinsi Rp. 14,2 Miliar di Tana Toraja

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) John Rende Mangontan menyoroti proyek pembangunan jalan senilai Rp 14,2 miliar di Kabupaten Tana Toraja mandek. John kecewa kinerja perusahaan yang dianggap lambat melakukan perbaikan ruas jalan provinsi itu.

Hal itu disampaikan John saat meninjau lokasi pembangunan jalan pada Sabtu (7/10). Anggaran proyek itu bersumber dari APBD Sulsel 2023 dimulai dari Desa Mappa’, Kecamatan Bonggakaradeng hingga batas Kecamatan Simbuang di Desa Makkodo sepanjang 4,1 kilometer.

“Saya sangat kecewa sama perusahaan yang kerja ini, karena belum ada progres pekerjaan sama sekali. Perbaikan jalan ini sangat dibutuhkan masyarakat,” kata John saat melakukan kunjungan kerja di lokasi, Sabtu (7/10/2023).

John mengungkapkan, proyek tersebut mulai berkontrak sejak 24 Agustus 2023 lalu yang dikerjakan perusahaan kontraktor PT Kurnia Jaya. Namun hingga kini kata dia, pekerjaan jalan tersebut belum ada progres signifikan.

“Saya kan kontrol betul karena ini dari aspirasi saya. Kita lihat sampai sekarang progresnya masih nol persen, waktu selama 6 pekan terbuang sia-sia, ngapain itu,” ungkapnya.

Dia pun meminta pihak perusahaan segera melaksanakan pekerjaannya sesuai kontrak. Menurutnya, pekerjaan jalan tersebut harus selesai di bulan Desember 2023, mengingat jalan tersebut akan digunakan masyarakat pada mudik Natal nanti.

“Perusahaan harus mulai sekarang, saya tidak mau tahu kalau perlu tambah alat beratnya masuk. Kenapa, karena jalan ini dibutuhkan warga di momen mudik Natal 2023 nanti,” tegasnya.

“Ini harus dikawal betul. Kasihan masyarakat, kita sudah berupaya usulkan ke Pemprov Sulsel, eh pas sudah dapat tidak ada progres,” lanjut legislator Sulsel Fraksi Golkar ini.

Sementara itu, Direktur PT Kurnia Jaya Gusti mengakui pekerjaannya belum ada progres sejak adanya kontrak. Dia beralasan, mobilisasi alat berat terkendala dikarenakan beberapa jalan yang berada di lokasi masih rusak.

“Iya kami akui. Kami sudah dua kali mencoba masuk lewat Malea dan lewat Mappa’ tapi tidak bisa, akhirnya kembali. Saat ini kami coba lewat Malimbong Balepe namun tetap ada kendala,” jelasnya. {sumber}