Jumlah Penduduk Miskin Turun, Farah Savira Ingatkan Pemprov Jakarta Prioritaskan Program Sosial

Berita Golkar – Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, persentase penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 0,16 persen pada September 2024.

Dengan penurunan persentase tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Golkar, Farah Savira menginginkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat terus memprioritaskan pelaksanaan program sosial.

“Untuk bantuan sosial itu memang perlu dipertahankan. Banyak program bantuan sosial yang diberikan Pemprov DKI Jakarta,” ujar Farah dalam keterangannya, Senin (20/1/2025), dikutip dari Akurat Jakarta.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, berbagai program sosial yang digulirkan Pemprov DKI Jakarta telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Contohnya Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk pendidikan, lalu bantuan untuk anak hingga lansia. Masyarakat yang rentan itu bisa dibantu jaring pengaman sosialnya oleh Pemprov DKI Jakarta,” tuturnya.

Farah mengatakan, penurunan jumlah penduduk miskin tersebut menunjukan program dan kerja yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sudah berhasil.

Namun, ia menyarankan agar pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap program-program yang sudah berjalan dan mengembangkan program baru yang lebih inovatif dan efektif.

“Ini bukan berarti kita selesai untuk menuntaskan kemiskinan, tapi justru menjadi tolok ukur untuk program yang efektif ke depannya,” tuturnya.

Farah menyoroti sejumlah kontributor yang meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satunya yakni peningkatan daya beli masyarakat agar bisa mencukupi kebutuhan.

Untuk terus meningkatkan kualitas hidup, ia menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta memperbanyak program pelatihan untuk masyarakat. “Misalkan dengan menambah produktivitas, banyak pelatihan-pelatihan yang dicanangkan.

Setelah pelatihan juga dipastikan mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gaji baik. Terakhir, nanti ke depannya juga ada peningkatan kapasitas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, beberapa program lainnya perlu ditingkatkan, seperti kualitas layanan kesehatan, pendidikan, peningkatan kualitas pemukiman, dan lain-lain.

“Juga ekosistem di sekitar, baik dari sistem transportasi itu juga menunjang dengan harga yang terjangkau tapi memberikan pelayanan yang terbaik,” tandasnya.

Sebelumnya, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mencatat persentase penduduk miskin pada September 2024 sebesar 4,14 persen atau 449,07 ribu orang.

Jumlah tersebut menurun sebesar 0,16 persen dibandingkan periode Maret 2024 yang mencapai 4,30 persen atau 464,93 ribu orang. {}