DPD 1  

Kabar Duka! Tokoh Senior Partai Golkar dan Eks Wagub Bali I Dewa Gde Oka Meninggal Dunia

Berita Golkar – Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Brigjen TNI (Purn) I Dewa Gde Oka,87, meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Wangaya Denpasar pada, Senin (27/11) pukul 18.12 Wita. Politisi senior Golkar ini mengalami sakit komplikasi. Jenazah Dewa Oka akan disemayamkan di rumah duka di Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Rencana pihak keluarga akan melaksanakan upacara makingsan ring gni.

I Dewa Gde Oka sempat menjabat sebagai Bupati Badung periode 1975-1985, kemudian Wagub Bali pada tahun 1985-1989. Selain itu menjadi anggota DPR RI di era Orde Baru serta menjadi Ketua DPD I Golkar Bali tahun 1988-1993. Dewa Oka menjabat Wagub Bali di era kepemimpinan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dan Ida Bagus Oka. Dewa Oka saat menjalani pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) bersama dengan Jenderal TNI Try Sutrisno yang sempat menjabat Wakil Presiden (Wapres) ke-6 periode 1993-1998.

Menurut salah satu saudara almarhum Dewa Gde Oka, yakni I Dewa Gede Raka, almarhum dirawat di RSUD Wangaya Denpasar sejak 16 November lalu. Almarhum menderita sakit komplikasi, selain itu juga karena faktor usia yang sudah sepuh.

“Beliau sejatinya sudah sering keluar masuk rumah sakit. Selain sudah tua juga menderita sakit di jantung, paru, serta di gangguan saraf otak,” jelasnya saat ditemui di rumah duka pada, Selasa (28/11).

Berdasarkan komunikasi dengan pihak keluarga dan Prajuru Adat Banjar Pande, akan dilakukan upacara makingsan ring gni pada Sukra Umanis Kelawu, Jumat (1/12) nanti. Dewa Raka menyebutkan jika jenazah akan dipulangkan dari rumah sakit pada, Selasa malam. Selanjutnya jenazah akan disemayamkan di rumah duka hingga prosesi upacara makingsan ring gni. “Nanti malam (semalam) jenazah akan dipulangkan dari rumah sakit,” ujarnya.

Dewa Raka yang juga didampingi keponakan, I Dewa Sayoga, menambahkan almarhum sering berpesan agar tidak langsung diaben. Sesuai adat di Banjar Pande upacara ngaben dilakukan secara massal setiap tiga tahun sekali. “Kalau gimana-gimana agar tidak langsung diaben, tetapi dikremasi (makingsan ring gni). Untuk upacara ngaben agar dilaksanakan secara massal. Selain itu meminta juga agar tidak disuntik formalin,” sambungnya.

Pesan itu pun akan dilaksanakan oleh pihak keluarga.

Sementara itu, Dewa Oka yang merupakan purnawiran TNI ini dikenal tegas dan disiplin. Hal tersebut diterapkan di lingkungan keluarga. Sikap tersebut akhirnya membentuk kepribadian dari para anggota keluarga.

“Dalam mendidik tegas dan disiplin. Beliau adalah orang yang tidak ingin merepotkan keluarga. Meski sudah berumur, saat jalan tidak mau dipapah. Beliau melakukan sendiri,” sambung Dewa Sayoga.

Disampaikan pula, setelah purna tugas, Dewa Oka lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial. Diakui, sejauh ini belum ada anggota keluarga yang menekuni dunia politik seperti almarhum. Selepas menjabat di bidang politik, almarhum sempat mengemban tugas di berbagai organisasi sosial, salah satunya sebagai Ketua PMI Bali sejak tahun 1987 selama tiga periode.

Almarhum Dewa Oka juga banyak terlibat dalam kegiatan sosial, baik di tingkat Dadia, Banjar, Desa maupun Maha Gotra. {sumber}