Berita Golkar – Kader Partai Golkar di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Lampung mulai emosi terkait rekomendasi Calon Kepala Daerah Pilkada 2024.
Ketum Golkar hasil Munas ke-11, Bahlil Lahadalia, mulai mendapat serangan dari beberapa wilayah, terkait rekomendasi Pilkada. Banyak kader Golkar di daerah yang potensial, tidak mendapat rekomendasi Pilkada karena Golkar terlalu kaku berkoalisi dengan KIM, sehingga mengabaikan kader sendiri dan mencalonkan kader partai lain.
Melihat realita politik menjelang Pilkada serentak, sejumlah kader Golkar di Lampung, Minggu (25/8/2024), mulai geram dengan sikap DPP Golkar yang abay dengan kader sendiri. Kader Golkar Lampung mengancam DPP Golkar bila mengeluarkan rekomendasi Cagub bukan kader Golkar.
Sesepuh Partai Golkar Thaib Husin misalnya, mengatakan harga mati kader Golkar apakah Arinal Djunaidi atau Hanan A Rozak harus direkom menjadi Calon Gubernur. “Khusus Arinal patahana yang sudah berprestasi, ada apa dan ada alasan apa DPP Golkar tidak mengeluarkan rekomenasi. Percuma para kader berjuang mati-matian tapi pemimpimnya disisihkan tampa alasan yang jelas,” ujar ayah Thaib Husin sapaan akrab mantan anggota DPRD Lampung ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Lampung H. Tony Eka Candra menyampaikan, saat masih ada 2 Surat Tugas dari DPP Partai GOLKAR kepada 2 orang Kader terbaik Partai GOLKAR, keduanya punya hak dan kesempatan sama menjadi Bakal Calon Gubernur dari Partai GOLKAR.
Begitu DPP Partai GOLKAR sudah mengambil kebijakan dan keputusan salah satunya mendapatkan Surat Instruksi (Menuju Rekomendasi), maka semua Kader Partai GOLKAR harus solid, kompak, utuh dan bersatu mendukung dan melaksanakan keputusan DPP Partai GOLKAR.
Karena Partai GOLKAR sudah teruji dan paling berpengalaman dalam mengelola dinamika internal Partai GOLKAR, dan disitulah demokrasi Partai GOLKAR selalu sukses dalam menghadapi setiap ujian, ancaman, tantangan, hambatan, gangguan, dan dinamika yang berkembang.
“Masalahnya, kalau sampai Rekomendasi DPP Partai GOLKAR tidak ke Ketua DPD Partai GOLKAR Lampung seperti di Banten dan Jawa Barat, apa yang harus dilakukan oleh kader-kader Partai GOLKAR, tentunya ini harus didiskusikan bersama untuk saling memberikan saran, pendapat, ide dan gagasannya,” ujar Tony.
Apalagi sekarang ini, lanjut Tony Partai Golkar tidak perlu koalisi. Partai GOLKAR sendiri sudah cukup untuk menjadi Partai Pengusung Cagub dan Cawagub Lampung dalam Pilkada 2024.
Kader muda Partai Golkar Lampung Gindha Ansori Wayka lebih keras lagi.
Partai Golkar se-Lampung harus punya sikap. Bila perlu kader Golkar Lampung ramai-ramai datangi kantor DPP Golkar seperti Golkar Maluku.
Ansori tidak mempermasalahkan siapapun kadernya yang ditunjuk yang penting kader Golkar yang maju di pilkada harusnya putusan MK 60 kemarin kesempatan Golkar untuk bargaining posisi terkait kader-kader terbaiknya.
Diketahui, KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota mulai membuka pendaftaran bakal calon kepala dan calon kepala daerah pada 27-29 Agustus. Namun, hingga saat ini belum jelas siapa kader Golkar yang direkomendasikan maju Pilgub Lampung. {sumber}