Daerah  

Karmila Sari: Persoalan Stunting Bukan Melulu Soal Makanan, Tapi Pola Asuh

Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau, Dr Karmila Sari memastikan, persoalan stunting di Provinsi Riau masih menjadi perhatian utama pihaknya.

Disampaikan Karmila Sari, pihaknya sudah menganggarkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan masalah stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, akibat kekurangan gizi, di APBD Riau tahun 2024.

Menurut Karmila Sari, saat ini penanganan stunting masih berkutat di Pemberian Makanan Tambahan (PMT) seperti susu dan biskuit pabrikan yang dibuat dengan kandungan gizi khusus untuk anak stunting. Sementara, ia menambahkan, masalah stunting tidak hanya bisa dilihat dari makanan yang diberikan kepada anak.

“Stunting ini ‘kan bukan hanya soal makanan tapi juga pola asuh. Dan jgn lupa pertumbuhan ekonomi itu juga mempengaruhi. Ya kalau kita orang susah, kapan pun stunting juga tidak akan selesai,” ujarnya, Jumat (8/12/2023).

Stunting ini, lanjut Karmila, harus dilihat secara komprehensif atau keseluruhan selain dari menu dan pola makan anak.

“Jangan melihat solusi singkatnya, di mana ada orang stunting lalu kita kasih tambahan makanan bergizi. Kita kan juga harus lihat pola asuh dan kemampuan orangtuanya membeli makanan bergizi juga mengajarkan anaknya bagaimana makanan yang bergizi itu. Jadi jangan dilihat dari progam stuntingnya saja,” pungkas Ketua Fraksi Golkar DPRD Riau itu.

Untuk diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Pendek atau sangat pendek tersebut berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Namun perlu diketahui bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek. {sumber}